Lailiyah, Dina Ayu (2022) Pandangan masyarakat terhadap tradisi mbangun nikah karena tidak kunjung mendapat keturunan (studi kasus di desa plaosan kecamatan wates kabupaten kediri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931100817_prabab.docx Download (1MB) |
|
Text
931100817_bab1.docx Download (28kB) |
|
Text
931100817_bab2.docx Download (34kB) |
|
Text
931100817_bab3.docx Download (23kB) |
|
Text
931100817_bab4.docx Restricted to Registered users only Download (34kB) |
|
Text
931100817_bab5.docx Restricted to Registered users only Download (30kB) |
|
Text
931100817_bab6.docx Download (21kB) |
|
Text
931100817_daftarpustaka.docx Download (20kB) |
|
Text
931100817_lampiran.docx Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
931100817_suratpernyataan.doc Download (436kB) |
Abstract
Pernikahan merupakan suatu perjanjian sakral yang dilakukan pasangan manusia atas nama Allah SWT. Adanya sebuah pernikahan guna membentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah. Dalam pernikahan terdapat tujuan-tujuan yang harus terpenuhi, yaitu, salah satunya, mempunyai keturunan atau mempunyai anak. Allah SWT menciptakan manusia berpasang-pasang agar dapat menghasilkan keturunan yang berguna untuk agama Islam. Pasangan suami istri yang tidak mempunyai keturunan dapat menjadi sebuah permasalahan dalam keluarga seperti di Desa Plaosan ada beberapa keluarga yang menikah namun tidak kunjung mendapatkan keturunan. Akhirnya mereka melakukan tradisi yang sudah ada sejak zaman nenek moyang yang disebut dengan tradisi mbangun nikah. Penelitian ini termasuk jenis metode penelitian hukum empiris dengan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan. Lokasi penelitian terletak di Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Peneliti menggunakan pendekatan sosiologis dan sumber data yang digunakan yaitu primer dan sekunder. Data diperoleh dari proses wawancara dari pelaku, kyai, tokoh agama, aparat desa, dan juga tokoh masyararakat. Metode pengolahan data yang digunakan penulis yaitu diskriptif kualitatif dengan mendiskripsikan secara jelas dan sistematis berdasarkan data yang telah didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mbangun nikah dipicu oleh suatu permasalahan keluarga yang tak kunjung selesai. Pelaksanaan mbangun nikah karena tidak punya anak yang dilakukan di Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri telah memenuhi syarat dan rukun pernikahan yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Prosesi akad nikah yang dilakukan dalam mbangun nikah seperti pernikahan pada umumnya. Dalam pelaksanaan mbangun nikah ada yang memakai mahar dan ada yang tidak memakai mahar. Para kyai dan tokoh agama menjelaskan bahwa dalam fiqih tradisi mbangun nikah sama seperti tajdidun nikah yang artinya memperbaruhi pernikahan.. Menurut tokoh masyarakat bahwa terdapat faktor kejawen yang dapat membuat pasangan suami istri tidak kunjung punya anak. Maka dengan mbangun nikah mereka dapat memperbaiki pernikahannya. Aparat desa membolehkan adanya mbangun nikah dengan alasan tidak punya anak agar setelah melakukan mbangun nikah tujuan pernikahan dapat tercapai yaitu sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Dina Ayu Lailiyah |
Date Deposited: | 01 Feb 2023 03:39 |
Last Modified: | 01 Feb 2023 03:39 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/6967 |
Actions (login required)
View Item |