PRAKTIK AKAD IJĀRAH PADA JASA SERVICE IPHONE DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO. 112 TAHUN 2017 TENTANG AKAD IJĀRAH DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Milah, M Sihabul (2025) PRAKTIK AKAD IJĀRAH PADA JASA SERVICE IPHONE DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO. 112 TAHUN 2017 TENTANG AKAD IJĀRAH DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Undergraduate (S1) thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI.

	Text 21302058_prabab.pdf Download (1MB)
	Text 21302058_bab1.pdf Download (476kB)
	Text 21302058_bab2.pdf Download (504kB)
	Text 21302058_bab3.pdf Download (380kB)
	Text 21302058_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (553kB)
	Text 21302058_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (460kB)
	Text 21302058_bab6.pdf Download (391kB)
	Text 21302058_daftarpustaka.pdf Download (399kB)
	Text 21302058_lampiran.pdf Download (2MB)
	Text 21302058_lembarpernyataanpersetujuanpublikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)

Abstract

M SIHABUL MILAH. Dosen pembimbing SHEYLA NICHLATUS SOVIA, Lc., M.Ag dan MUTHI’AH HIJRIYATI M.TH.,I, M.S.I, Praktik Akad Ijārah Pada Jasa Service iPhone Ditinjau Dari Fatwa DSN-MUI No. 112 Tahun 2017 Tentang Akad Ijārah dan UUPK (Studi Kasus Zayn Phone Warujayeng, Sumberagung Nganjuk), Skripsi, Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, UIN Syekh Wasil Kediri, 2025. Kata kunci : Akad Ijārah, Jasa Servis, iPhone, DSN-MUI, UUPK. Transaksi dalam dunia jasa kini semakin berkembang, termasuk pada layanan perbaikan perangkat elektronik ponsel iPhone. Salah satu usaha jasa yang melayani bidang tersebut adalah Zayn Phone di Warujayeng, Sumberagung, Nganjuk. Layanan ini menggunakan akad ijārah yang dalam praktiknya merupakan bentuk sewa jasa atau ijārah al-a‘māl. Namun, dalam implementasinya, ditemukan adanya praktik yang kurang profesional, seperti kelalaian dalam pemindahan chip pada penggantian baterai dan layar iPhone, yang menimbulkan kerugian bagi costumer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik akad ijārah di Zayn Phone serta meninjaunya berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 112 Tahun 2017 dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris dengan metode sosiologis. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif melalui proses reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi dan penggunaan referensi pendukung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses layanan dimulai dari pemeriksaan awal kerusakan, pemberian estimasi biaya dan waktu pengerjaan, hingga pelaksanaan servis. Namun, dalam praktiknya ditemukan adanya kelalaian seperti tidak dipindahkannya chip asli pada pergantian baterai dan layar yang berdampak pada kerusakan tambahan pada perangkat konsumen. Hal ini menyebabkan kerugian bagi konsumen seperti hilangnya fitur dan penurunan nilai jual iPhone. Berdasarkan fatwa DSN MUI nomor 112 tahun 2017 menunjukkan bahwa praktik Zayn Phone belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan Syariah. Dalam kasus Zayn Phone kelalaian teknisi yang menyebabkan kerusakan tambahan pada ponsel konsumen termasuk dalam bentuk taqsir atau pelanggaran syarat akad yang seharusnya menjadi tanggung jawab ajir. Ditinjau dari undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen (UUPK), praktik jasa desain phone juga tidak sepenuhnya memenuhi kewajiban pelaku usaha. Pasal 7 mengharuskan pelaku usaha untuk bertanggung jawab atas ketidak sesuaian layanan dan memberikan kompensasi atas kerugian yang timbul. Konsumen berhak mendapatkan ganti rugi atas jasa yang tidak sesuai sebagaimana diatur dalam pasal 19 UUPK.

Actions (login required)

View Item