Representasi Perjuangan Hidup Dalam Video Klip “Jangan Menyerah” (Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Representasi Perjuangan Hidup dalam Video Klip “Jangan Menyerah” oleh d’Masiv)

Anshori, Fathurrahman (2019) Representasi Perjuangan Hidup Dalam Video Klip “Jangan Menyerah” (Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Representasi Perjuangan Hidup dalam Video Klip “Jangan Menyerah” oleh d’Masiv). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933500313 prabab.pdf

Download (419kB)
[img] Text
933500313 BAB I.pdf

Download (476kB)
[img] Text
933500313 BAB II.pdf

Download (529kB)
[img] Text
933500313 BAB III.pdf

Download (454kB)
[img] Text
933500313 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (783kB)
[img] Text
933500313 BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (565kB)
[img] Text
933500313 BAB VI.pdf

Download (148kB)
[img] Text
933500313 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (311kB)

Abstract

Jangan Menyerah merupakan Video Klip dari grup band d’Masiv yang dirilis pada bulan Juni tahun 2009 dengan album Special Edition (Mini Album) dan di Labeli oleh Musica Studio’s, selain menjadi video klip terlaris di Indonesia. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui denotasi, konotasi dan mitos pada adegan video klip jangan menyerah d’masiv serta tanda perjuangan hidup yang terdapat pada video klip jangan menyerah d’masiv. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika Roland Barthes. Metode pengumpulan data dengan menganalisis lirik dan adegan pada video klip dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda perjuangan hidup, yaitu: 1) Kesabaran, pada scene 3 dan 4 denotasinya terlihat seorang lelaki sedang duduk, dengan lemparan kertas, kepala menunduk, dan meletakkan tangannya di dahi, arah mata yang tak terarah, pikiran kosong, konotasinya Ricky seorang pekerja kantoran yang sedang ada masalah dan mitosnya manager adalah sosok pemimpin yang bersifat keras. Dari sisi berlawanan seorang atasan memperlakukan bawahannya dengan semena-menanya, dan kurang memiliki kesabaran. 2) Ikhlas, pada scene 8 denotasinya seorang wanita paruh baya memakai kostum, jarik dan selendang serta rambut yang diikat dengan rapi, raut wajah yang semangat, konotasinya aktor utama dalam adegan ini adalah ibu Sumiyati yang sedang menari di pinggir jalan mitosnya orang tua adalah sosok yang harus ditaati, penuh keikhlasan. Dari sisi berlawanan orang tua kasar kepada anak, menelantarkan anaknya. 3) Kerja Keras scene 10 denotasinya terlihat tampah di atas trotoar, berisi uang recehan yang bergelimpahan, konotasinya uang hasil kerja keras dari ibu Sumiyati dan Setyo anaknya dan mitosnya uang adalah alat transaksi. Dari sisi yang berlawanan uang koin dianggap nilai nominal paling rendah. 4) Tidak Putus Asa, pada scene 16 denotasinya lelaki yang sedang membuka pintu mobil, dari mimik wajahnya terlihat datar, gaya rambut berdiri rapi. Wanita paruh baya yang keluar dari mobil, gaya rambut diikat dengan meletakkan tangan di dada, konotasinya ibu Sumiyati dan anaknya terlihat bahagia mitosnya ibu adalah sosok yang harus dihormati, rela berkorban, dan bersifat sakral. Dari sisi berlawanan mempunyai arti seorang ibu berperilaku jahat terhadap anaknya.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200102 Communication Technology and Digital Media Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Muh Hamim
Date Deposited: 27 Apr 2022 01:15
Last Modified: 27 Apr 2022 01:15
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/4345

Actions (login required)

View Item View Item