Wasitoh, Duwi Auzail (2022) Pesan moral dalam film "imperfect : karir, cinta dan timbangan". Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.
Text
933509016_BAB1.pdf Download (243kB) |
|
Text
933509016_BAB2.pdf Download (270kB) |
|
Text
933509016_BAB3.pdf Download (287kB) |
|
Text
933509016_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
933509016_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
933509016_BAB6.pdf Download (13kB) |
|
Text
933509016_daftarpustaka.pdf Download (227kB) |
|
Text
933509016_prabab.pdf Download (1MB) |
Abstract
Abstrak Kata Kunci: Semiotika, Pesan Moral, Film Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan Film Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan merupakan film kelima Ernest Prakasa dan film ini diadopsi dari sebuah novel Imperfect: A Journey To Self-Acceptence hasil karya Meira Anastasia yang merupakan istri dari Ernest Prakasa yang sekaligus sutradara dari film ini. Genre dalam film ini adalah drama komedi percintaan. Film ini merupakan film garapan dari rumah produksi StarvisionPlus. Film tayang perdana di bioskop pada 19 Desember 2019, dengan memiliki durasi 113 menit (1 jam 53 menit). Film ini berisikan beberapa kritik sosial yang terjadi di masyarakat pada umumnya yang mana hal ini dapat mencerminkan pesan moral. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis semiotika dengan pendekatan Ferdinand De Saussure. Sedangkan analisis pesan moral dilakukan untuk melihat pesan-pesan tentang moral yang muncul dalam film imperfect: karier, cinta dan timbangan. Analisis data pada penelitian ini langkah pertama yaitu dengan pemilihan dan pemusatan pada pencarian data yang ada dengan meringkasnya dan menelusuri tema (audio, visual, teks). Setelah data terkumpulkan sesuai dengan analisis semiotika Ferdinand De Saussure serta tanda pesan moral, maka data akan disusun sehingga memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Penanda (signifier) dapat diartikan sebagai sebuah ide atau suatu yang bermakna. Penanda adalah aspek material dari bahasa, yakni apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Dalam film imperfect penanda yang terdapat di dalamnya berupa dialog dan visual (gambar adegan). Sedangkan petanda (signified) adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi, petanda merupakan aspek mental dari bahasa. Setiap tanda memiliki kode atau arti bahasa (langue) yang berbeda, dengan penjabaran makna yang sama (parole). Petanda yang terdapat dalam film imperfect berupa makna dari dialog yang mengandung pesan moral diantaranya: kesabaran, percaya diri, tanggung jawab, kepedulian, kepercayaan atau amanah, menghargai perbedaan, meminta maaf dan memaafkan, ikhlas, serta bersyukur.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200199 Communication and Media Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Duwi Auzail Wasitoh |
Date Deposited: | 06 Jun 2022 07:06 |
Last Modified: | 06 Jun 2022 07:06 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/4594 |
Actions (login required)
View Item |