Analisis Semiotika Charles S. Peirce Pada Lirik Lagu Religi “Efek Rumah Kaca – Debu-Debu Berterbangan”

Sabrina, Nandita (2021) Analisis Semiotika Charles S. Peirce Pada Lirik Lagu Religi “Efek Rumah Kaca – Debu-Debu Berterbangan”. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933511116_prabab.pdf

Download (1MB)
[img] Text
933511116_bab1.pdf

Download (244kB)
[img] Text
933511116_bab2.pdf

Download (380kB)
[img] Text
933511116_bab3.pdf

Download (406kB)
[img] Text
933511116_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (767kB)
[img] Text
933511116_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (276kB)
[img] Text
933511116_bab6.pdf

Download (201kB)
[img] Text
933511116_daftarpustaka.pdf

Download (185kB)

Abstract

Lagu bukan hanya sekedar musik tanpa makna, tetapi lagu memiliki lirik yang maknanya mengandung isi pesan dari si pemilik lirik sebagaimana lagu “Debu-Debu Berterbangan” yang merupakan karya dari grup musik Efek Rumah Kaca yang beranggotakan Cholil Mahmud, Poppie Airil dan Akbar Bagus Sudibyo. Maka dari itu, peneliti tertarik mencari tanda dan makna yang ada di dalam lirik lagu tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dikarenakan data-data yang diperoleh berupa kata-kata atau lirik lagu itu sendiri, dokumentasi dari portal berita yang membahas lagu tersebut serta wawancara kepada pencipta lagu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis semiotika Charles Sanders Peirce dengan menggunakan lima dari sepuluh klasifikasi tanda diantaranya adalah: Qualisign, Iconic Legisign, Iconic Sinsign, Rhematic Indexical legisign, Dicent Indexical Legisign. Serta menggunakan teori makna untuk memaknai lirik lagu menggunakan makna: Sinonim, Ambiguitas, Homonim, Redudansi, Polisemi. Dari hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa terdapat makna sinonim dalam lirik debu-debu berterbangan yang memiliki makna manusia yang seringkali melakukan kesalahan. Makna ambiguitas yang menunjukkan gununggunung yang berterbangan atau dapat dimaknai dengan manusia. Makna homonim yang dapat dimaknai dengan akibat dari perbuatan manusia. Makna redudansi yang merujuk pada kata manusia. Makna polisemi yang dapat dimaknai dengan manusia yang tidak dapat menjawab pertanyaan di alam kubur atau tidak bisa menghindari hukumannya di hari akhir. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa lagu debu-debu berterbangan memiliki makna manusia yang berada dalam kerugian karena menyia-nyiakan waktunya ketika hidup di dunia.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200104 Media Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Mokamad Mahbub Junaidi
Date Deposited: 14 Mar 2022 02:18
Last Modified: 14 Mar 2022 02:18
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/3808

Actions (login required)

View Item View Item