Motivasi Guru TPQ dalam Mengajar di TPQ Taswirul Juhala Desa Pagu Kecamatan Wates Kabupaten Kediri

Fadilah, Fiki Nur Fatihatul (2025) Motivasi Guru TPQ dalam Mengajar di TPQ Taswirul Juhala Desa Pagu Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

	Text 21201043_prabab.pdf Download (503kB)
	Text 21201043_bab1.pdf Download (232kB)
	Text 21201043_bab2.pdf Download (208kB)
	Text 21201043_bab3.pdf Download (164kB)
	Text 21201043_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB)
	Text 21201043_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB)
	Text 21201043_bab6.pdf Download (76kB)
	Text 21201043_daftarpustaka.pdf Download (172kB)
	Text 21201043_lampiran.pdf Download (977kB)
	Text 21201043_lembar_pernyataan_persetujuan_publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (475kB)

Abstract

Motivasi ialah dorongan yang membuat seseorang untuk bertindak. Pada umumnya guru TPQ memperoleh gaji dari SPP. Namun, di TPQ Taswirul Juhala para guru tetap mengajar meskipun lembaga tidak memiliki sistem pemungutan SPP. Fenomena ini menjadi menarik untuk diteliti mengingat kondisi tersebut berbeda dengan TPQ pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali motivasi Guru TPQ dalam mengajar serta dampak dari motivasi tersebut terhadap kualitas mengajar mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Pendekatan ini dipilih untuk menggali makna dibalik komitmen para guru yang tetap mengajar di TPQ Taswirul Juhala. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi guru TPQ Taswirul Juhala didominasi oleh faktor motivator atau intrinsik, seperti panggilan jiwa, nilai ibadah, dan dukungan sosial. Faktor hygiene seperti keterbatasan fasilitas dan ketiadaan sistem SPP tidak mempengaruhi semangat mereka dalam mengajar, karena motivasi mereka tidak bertumpu pada aspek materi. Namun demikian, dampak dari motivasi tersebut terhadap kualitas mengajar dinilai masih kurang optimal. Evaluasi berdasarkan model CIPP menunjukkan adanya kendala seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kedisiplinan santri yang rendah, dan proses pembelajaran yang belum konsisten. Meskipun begitu, hasil belajar santri menunjukkan perkembangan yang positif. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pengajaran dapat diwujudkan melalui perbaikan fasilitas dan pengelolaan proses pembelajaran yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item