Dinamika Interaksi Sosial Jemaat Ahmadiyah Qadian dalam Perspektif Dramaturgi Erving Goffman di Ngadisimo Kota Kediri

AL-MANAN, MOH. NUR SALIM (2024) Dinamika Interaksi Sosial Jemaat Ahmadiyah Qadian dalam Perspektif Dramaturgi Erving Goffman di Ngadisimo Kota Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

	Text 933703818_prabab.pdf Download (832kB)
	Text 933703818_bab I.pdf Download (366kB)
	Text 933703818_bab II.pdf Download (487kB)
	Text 933703818_bab III.pdf Download (346kB)
	Text 933703818_bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (950kB)
	Text 933703818_bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB)
	Text 933703818_bab VI.pdf Download (124kB)
	Text 933703818_daftar pustaka.pdf Download (420kB)
	Text 933703818_Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (188kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola interaksi sosial Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kota Kediri melalui penerapan teori dramaturgi Erving Goffman. Teori ini melihat interaki sosial sebagai sebuah pertunjukan teater, di mana individu dan kelompok memainkan peran tertentu di “panggung depan” dan “panggung belakang” untuk mengelola impresi serta mencapai tujuan sosial mereka. Dalam konteks JAI di Kota Kediri, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana komunitas tersebut membangun dan mempresentasikan identitas mereka, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki persepsi beragam terhadap Ahmadiyah. Metodologi penelitian yang diterapkan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan anggota JAI, observasi partisipatif dalam berbagai kegiatan komunitas, serta analisis dokumen yang relevan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti memperoleh pemahaman mendalam tentang dinamika interaksi sosial dan strategi manajemen impresi yang digunakan oleh JAI dalam berbagai konteks sosial. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa di “panggung depan,” anggota JAI cenderung menyesuaikan perilaku dan penampilan mereka untuk mendapatkan penerimaan sosial, misalnya dengan menonjolkan nilai-nilai universal seperti toleransi dan perdamaian serta secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat. Di “panggung belakang,” komunitas JAI memiliki kebebasan yang lebih besar untuk mempertahankan identitas keagamaan mereka melalui kegiatan internal dan ritual yang memperkuat solidaritas antar anggota. Pendekatan ini memungkinkan JAI untuk mengatasi stigma dan kesalahpahaman di masyarakat sambil tetap mempertahankan integritas identitas mereka. Interaksi sosial yang dihadapi oleh JAI di kota Kediri dan bagaimana penggunaan strategi dramaturgis telah terbukti efektif dalam menghadapi tantangan-tantangan sosial. Penelitian ini menyarankan perlunya memperkuat dialog antaragama dan meningkatkan edukasi publik untuk mengurangi stigma serta mempromosikan integrasi sosial yang lebih baik. Di samping itu, pentingnya memperkuat solidaritas internal dan menerapkan strategi komunikasi yang adaptif juga diakui sebagai kunci untuk menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan komunitas JAI dalam masyarakat yang beragam.

Actions (login required)

View Item