Yunita, Yunita (2023) Tradisi Nyadran dimakam Mbah Ageng Jimbun Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933102319_prabab.pdf Download (915kB) |
|
Text
933102319_bab1.pdf Download (266kB) |
|
Text
933102319_bab2.pdf Download (431kB) |
|
Text
933102319_bab3.pdf Download (311kB) |
|
Text
933102319_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB) |
|
Text
933102319_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) |
|
Text
933102319_bab6.pdf Download (158kB) |
|
Text
933102319_daftarpustaka.pdf Download (365kB) |
|
Text
933102319_sp.pdf Download (349kB) |
Abstract
ABSTRAK vi i YUNITA, Dosen Pembimbing Dr. Moh. Shofiyul Huda MF, M. Ag dan M. Thoriqul Huda, M. Fil, I. Tradisi Nyadran Di Makam Mbah Ageng Jimbun Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, Studi Agama Agama, Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri, 2023. Kata kunci: Tradisi, Nyadran Indonesia merupakan Negara dengan banyak suku bangsa di dalamnya. Salah satunya adalah Suku Jawa, dengan berbagai tradisinya sangat menarik untuk terus digali dan diteliti. Tradisi adalah adat-istiadat atau kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang terus dilestarikan dan berkembang di masyarakat. Dalam setiap tradisi di masyarakat terdapat beberapa ritual didalamnya yang harus dilaksanakan. Ritual dapat diartikan sebagai hal-hal yangberkenaan dengan tata cara dalam upacara keagamaan. Salah satu tradisi yang ada di tanah Jawaadalah tradisi nyadran. Dalam pelaksanaannya, setiap tradisi tentu memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap pelakunya. Desa Pule merupakan salah satu desa yang masih menjalankan tradisi nyadran ini, tentu dengan makna tersendiri yang dipahami olehmasyarakatnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) bagaimana praktik tradisi nyadran di makam Mbah Ageng Jimbun, 2) bagaimana makna tradisi nyadran menurut masyarakat Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, 3) bagaimana pandangan tokoh masyarakat mengenai tradisi nyadran di makam Mbah Ageng Jimbun. Penelitian ini menggunakan teori folklor James Danandjaja. Teori ini menyatakan bahwa tradisi nyadran termasuk ke dalam folklor sebagian lisan, karena di dalam tradisi nyadran terdapat doa-doa yang masuk ke dalam lisan dan cok bakal, sekar telon, dan pisang rojo termasuk kedalam bukan lisan. Dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan subjek/informan penelitian sebanyak 10 orang. Dengan menggunakan tahapan analisis data dan pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tradisi nyadran di Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri memiliki beberapa makna, yaitu 1) sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, 2) Nyadran masih dipercayai sebagai bentuk ritual untuk tolak balak, 3) Nyadran juga dimaknai sebagai rasa jalinan silaturahmi dengan para leluhur. Sesuai dengan pendapat salah satu masyarakat yaitu, jika masyarakat ada yang tidak melangsungkan acara hajatan tetapi tidak melakukan tradisi tersebut, makam akan menimbulkan dampak yang tidak baik, seperti waktu acara pernikahan, itu pasti ada kendalanya, karena nyadran itu merupakan bentuk ucapan terima kasih kita kepada danyang desa, karena mereka Desa Pule ada sampai saat ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Studi Agama-agama |
Depositing User: | YUNITA YUNITA |
Date Deposited: | 31 Aug 2023 03:30 |
Last Modified: | 11 Sep 2023 08:13 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/9779 |
Actions (login required)
View Item |