Irawan, Alfatah Dedi (2016) Shafa’ah Menurut Musthafa Al Maraghi dalam Tafsir Al Maraghi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933300812-prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933300812-bab1.pdf Download (729kB) |
|
Text
933300812-bab2.pdf Download (498kB) |
|
Text
933300812-bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (898kB) |
|
Text
933300812-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (953kB) |
|
Text
933300812-bab5.pdf Download (396kB) |
|
Text
933300812-DAFTARPUSTAKA pk di.pdf Download (428kB) |
|
Text
933300812-lampiran.pdf Download (367kB) |
Abstract
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan kumpulan firman-firman Allah (kala>m Alla>h) yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril As. Dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dibutuhkan keahlian dan kecakapan khusus. Kesalah pahaman dalam mengartikan sebuah konsep akan menjerumuskan seseorang pada kemusyrikan. Konsep shafâ>'ah misalnya, konsep ini masih sangat rancu dipahami oleh sebagian masyarakat, sehingga penjelasan dan penjabaran tentang konsep ini sangat diperlukan. Untuk memahami penjelasan al-Qur’an tentang konsep shafa>’ah secara benar dibutuhkan sebuah tafsir. Tafsir al-Maraghi merupakan tafsir yang disusun oleh Ahmad Musthafa al-Marâghi, seorang ulama tafsir kontemporer. Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library risearch) yang dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari serta menelaah data kualitatif yang sesuai dengan tema dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yang digunakan adalah tafsir al-Maraghi dan data-data yang lain yang ada kaitannya sebagai sumber sekunder. Adapun fokus penelitian ini adalah mengenai konsep syafaat menurut tafsir Al Maraghi yang terdiri atas kata shafa>’ah dan ayat-ayatnya dalam Tafsir al-Maraghi, siapa yang dishafa>’ati dan siapa yang tidak dishafa>’ati, dan siapa pemberi shafa>’ah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam pandangan Ahmad Musthafa al-Marâghi shafâ>’ah adalah suatu permohonan kebaikan kepada Allah Swt untuk orang lain, sejenis do’a yang dikabulkan Allah Swt. Shafâ>’ah dikatakan sebagai bentuk permohonan do’a karena siapa pun yang kelak akan memberikan shafâ>’ah kepada orang lain harus terlebih dahulu memohon diperkenankannya oleh Allah Swt sebagai pemilik shafâ>’ah. Jika Allah memberikan izin, maka shafâ>’ah bisa dilaksanakan, namun jika orang itu tidak diberikan izin, maka ia tidak akan bisa memberikan shafâ>’ah kepada siapapun. Mereka yang memenuhi syarat untuk memberikan shafâ>’ah menurut al-Maraghi adalah para nabi, para malaikat, para ulama, dan para syuhadâ. Dari hasil penafsiran al-Maraghi di atas, nampaknya shafâ>’ah itu dapat dibagi menjadi dua: pertama, shafâ>’ah yang ditolak (al-Shafâ>’ah al-Mardu>dah), kedua, shafâ>’ah yang diterima (al-Shafa>’ah al-Maqbu>lah).
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 31 Oct 2019 00:59 |
Last Modified: | 31 Oct 2019 00:59 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/798 |
Actions (login required)
View Item |