Muzayanah, Fahriza Viyana (2022) Penggunaan Kata “Jancuk” Sebagai Ekspresi Budaya Komunikasi Dalam Film Yowis Ben 2. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933506718_PRABAB.pdf Download (1MB) |
|
Text
933506718_BAB1.pdf Download (5MB) |
|
Text
933506718_BAB2.pdf Download (142kB) |
|
Text
933506718_BAB3.pdf Download (151kB) |
|
Text
933506718_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (963kB) |
|
Text
933506718_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
|
Text
933506718_BAB6.pdf Download (96kB) |
|
Text
933506718_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (122kB) |
|
Text
933506718_suratpernyataan.pdf Download (313kB) |
Abstract
Film Yowis Ben 2 merupakan sebuah film series dengan mengusung genre drama-komedi yang dipelopori oleh seorang youtuber asal kota Malang bernama Bayu Skak. Film ini menekankan pada penggunaan bahasa jawa dalam dialog para tokohnya. Akan tetapi, juga sedikit dibumbui dengan latar konsep nuansa sunda sebagai pelengkap cerita. Hal unik dari film ini yaitu tentang penggunaan kata “Jancuk” yang dianggap memiliki makna kata negatif karena biasa dipakai sebagai bentuk umpatan oleh sebagian masyarakat Jawa Timur. Namun, seiring perkembangan zaman, kata tersebut telah menjadi ciri khas budaya komunikasi yang tidak selamanya mengandung arti buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna daripada kata “Jancuk” yang terdapat dalam film Yowis Ben 2 dalam perspektif semiotika Charles Sanders Peirce sehingga diharapkan dapat meminimalisir stigma negatif dari masyarakat terkait penggunaan kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dalam memperoleh data. Yaitu dengan memilih sumber data dari analisis film Yowis Ben 2. Kemudian, dilanjutkan dengan pengumpulan data yang diperoleh melalui metode observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa dalam film Yowis Ben 2 kata “Jancuk” digunakan dalam mengekspresikan berbagai makna sebagai ciri khas budaya komunikasi masyarakat Jawa Timur yang meliputi ungkapan kekesalan, ungkapan kemarahan, ungkapan keakraban, ekspresi bahagia atau senang, serta ekspresi terkejut. Sehingga, dalam pemaknaan sebuah kata khas dalam suatu budaya tertentu tidak dapat dijustifikasi dari satu sisi saja. Melainkan harus dilihat dari maksud dan tujuan kata tersebut dalafalkan, karena bisa jadi terdapat berbagai pemaknaan lain untuk mengungkapkan sesuatu. Akan tetapi, kata tersebut tetap dianggap kurang etis dan menyalahi aturan tata krama dalam berkomunikasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 19 STUDIES IN CREATIVE ARTS AND WRITING (Studi Seni Kreatif dan Menulis) > 1902 Film, Television and Digital Media > 190204 Film and Television 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200199 Communication and Media Studies not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Fahriza Viyana Muzayanah |
Date Deposited: | 28 Dec 2022 06:41 |
Last Modified: | 28 Dec 2022 06:41 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/7295 |
Actions (login required)
View Item |