Penerimaan Diri Terhadap Dating Violence Pada Remaja Perempuan Di Kabupaten Mojokerto

Zahro, Fatimatuz (2022) Penerimaan Diri Terhadap Dating Violence Pada Remaja Perempuan Di Kabupaten Mojokerto. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933407817_prabab.pdf

Download (946kB)
[img] Text
933407817_bab1.pdf

Download (123kB)
[img] Text
933407817_bab2.pdf

Download (118kB)
[img] Text
933407817_bab3.pdf

Download (80kB)
[img] Text
933407817_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB)
[img] Text
933407817_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[img] Text
933407817_bab6.pdf

Download (21kB)
[img] Text
933407817_daftarpustaka.pdf

Download (97kB)
[img] Text
933407817_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pola penerimaan diri terhadap dating violence dan (2) Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri terhadap dating violence pada remaja perempuan di Kabupaten Mojokerto. Penerimaan diri memiliki suatu pengaruh yang penting terhadap kesehatan psikologis setiap orang dan usia remaja membutuhkan dukungan dari keluarga dan orang sekitar dalam suatu penerimaan diri. Remaja merupakan masa bagi seseorang untuk mengenal suatu hubungan dengan orang lain termasuk menjalin hubungan dengan lawan jenis. Proses berpacaran dapat menimbulkan efek negatif yang salah satu efek negatif itu adalah dating violence. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Subjek yang dipilih, diambil melalui survey ke lapangan oleh peneliti. Menurut Sohn dkk, pada penelitian kualitatif pada pendekatan fenomenologi, mengetahui jumlah subjek bisa dengan cara mengacu pada kenyataan, memahami arti peristiwa dan keterkaitannya pada dating violence dengan orang-orang yang berada dalam situasi tersebut. Pemilihan subjek sendiri ditentukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1) perempuan yang berstatus sebagai korban dating violence dan masih menjalani hubungan dengan pelaku, 2) sudah menjalani hubungan pacaran minimal 2 tahun, 3) mengalami setidaknya 2 bentuk kekerasan dalam pacaran, 4) berusia 18 tahun sampai 22 tahun dengan kategori remaja akhir menurut Santrock. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan tiga cara yaitu reduksi data, model data, dan verivikasi kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan ketekunan pengamatan dan trianggulasi data.Menurut Dr. Lenore Walker kekerasan memiliki the cycle of violence untuk memulai dan mengakhiri dating violence. Pertama, tahap peningkatan ketegangan yaitu kekerasan verbal seperti makian atau teriakan, serta kekerasan fisik lainnya. Kedua, tahap terjadinya penganiayaan yaitu pelaku memulai dengan kalimat mau memberikan sebuah pelajaran pada korban, bukan menyakiti. Ketiga,tahap meminta maaf dan berhubungan kembali yaitu pelaku meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Pentingnya mengetahui dating violence adalah untuk mengetahui bahaya dari dating violence yaitu mengakibatkan harga diri rendah, konsep diri negatif, dan kecemasan. Menurut Straus, dating merupakan interaksi dyadic (melibatkan dua orang) yang melakukan aktivitas atau kegiatan bersama-sama secara eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan keputusan tentang status sebuah hubungan. Menurut Psikolog anak dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Adisti F Soegoto menjelaskan pacaran sehat adalah pacaran di mana pasangan bisa samasama tumbuh, saling menghargai, dan belajar. Kemudian, bagaimana keduanya bisa jadi sosok yang lebih baik. Menurut penelitian dari Emory University, pasangan yang berpacaran dua tahun memiliki peluang perceraian yang lebih rendah ketimbang dengan pasangan yang hanya berpacaran selama satu tahun. Alasannya, karena semakin lama Anda menjalin hubungan, maka kemungkinan Anda lebih besar untuk mengenal dan memahami pasangan. Begitu pula sebaliknya. Ini termasuk kategorisasi hubungan yang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penerimaan diri terhadap dating violence pada remaja perempuan di Kabupaten Mojokerto diantaranya mampu menerima kritikan yang diberikan orang lain, mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan, jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, nyaman terhadap diri sendiri, memanfaatkan kemampuan secara efektif, mandiri dan berpendirian, dan bangga terhadap diri sendiri dan faktor penerimaan diri terhadap dating violence pada remaja perempuan di Kabupaten Mojokerto diantaranya memiliki pemahaman diri, memiliki harapan yang realistis, tidak ada hambatan dari lingkungan, sikap lingkungan seseorang yang positif, tidak memiliki identifikasi terhadap seseorang, dan latihan pada masa anak-anak yang positif.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES (Ilmu Psikologi dan Kognitif) > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Psikologi Islam
Depositing User: Fatimatuz Zahro
Date Deposited: 18 Nov 2022 06:43
Last Modified: 18 Nov 2022 06:43
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/6859

Actions (login required)

View Item View Item