Isti’adhah Dalam Al-Qur’an: Telaah Ayat- ayat Isti’a>dhah dalam Kitab Mafatih al-Ghaib Karya Fakhruddin al- Razi

Qonitiyyah, Sarah (2021) Isti’adhah Dalam Al-Qur’an: Telaah Ayat- ayat Isti’a>dhah dalam Kitab Mafatih al-Ghaib Karya Fakhruddin al- Razi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933804517_prabab.pdf

Download (509kB)
[img] Text
933804517_bab1.pdf

Download (322kB)
[img] Text
933804517_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB)
[img] Text
933804517_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (457kB)
[img] Text
933804517_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (286kB)
[img] Text
933804517_bab5.pdf

Download (93kB)
[img] Text
933804517_daftarpustaka.pdf

Download (192kB)
[img] Text
933804517_LembarPernyataanPersetujuanPublikasi.pdf

Download (120kB)

Abstract

Isti’a>dhah merupakan salah satu amalan yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, karena Isti’a>dhah merupakan bentuk permohonan seorang mukmin kepada Allah SWT, dengan ber- Isti’a>dhah maka seseorang akan merasakan sebuah keamanan dan merasa terlindungi, karena telah melakukan perlindungan kepada suatu hal yang bisa melindungi dirinya dari godaan atau yang membahayakan dirinya. Semua makhluk butuh akan sebuah perlindungan untuk melindungi dirinya, apalagi manusia yang merasa dirinya lemah dan membutuhkan suatu perlindungan dari godaan yang mengancam dirinya. Dan secara umum Isti’a>dhah diperintahkan kepada seluruh hamba Allah bahkan termasuk para utusan-Nya yaitu para Nabi dan Rasul. Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (Library Reserch) yang dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data yang sesuai dengan tema ynag berusah mengungkap Isti’a>dhah menurut pandangan Ima>m Fakhruddi>n al-Ra>zi>, beliau merupakan salah seorang ulama tafsir ternama yang mampu menyingkap makna-makna yang tersirat di dalamnya. Ia menyusun kitab tafsir terbesar dalam sejarah literatur keislaman yang diberi nama dengan “tafsi>r al-kabi>r” atau “mafa>tih al-ghaib”.Metode yang digunakan yaitu perspektif analitis, maudhu>’i dan kontekstual dengan pendekatan ilmu m’ani. Dari hasil telaah data dan analisisnya, penulis mengambil kesimpulan.. Isti’a>dhah dan berbagai bentuk katanya terulang sebanyak tujuh belas kali dalam al-Qur’an. Isti’a>dhah merupakan suatu bentuk permintaan perlindungan dari seorang hamba kepada kepada Tuhannya. Relasi ketakwaan dengan isti’a>dhah isti’a>dhah merupakan keharusan spiritual dan religius yang sangat penting bagi setiap muslim. Bahwa isti’a>dhah bukan hanya sekedar ucapan di bibir, melainkan memiliki kandungan makna yang hakiki. al-Ra>zi> menyebutkan bahwa ada tiga syarat yang mesti dipenuhi dalam mengamalkan isti’a>dhah yakni : ’ilm (ilmu), ha>l (keadaan) dan ’amal (perbuatan). Bahwa dalam Isti’a>dhah memiliki nilai sprititual yang dapat mempengaruhi hati dan jiwa pelakunya. al-Ra>zi merupakan salah seorang mufassir ternama mampu memberikan interpretasi komprehensif tentang makna-makna yang tersirat dalam kalimat Isti’a>dhah yang dapat memberikan rasa optimis.Oleh karenanya dengan mengahayati dan memaknainya akan mendorong seseorang merasa optimis memperoleh perlindungan dan keberkahan dari Allah swt.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030305 Tafsir Al-Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Sarah Qonitiyyah
Date Deposited: 07 Nov 2022 06:20
Last Modified: 07 Nov 2022 06:20
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/5692

Actions (login required)

View Item View Item