Yulvani, Aniza (2022) Rekonstruksi Makna Hadis Larangan Salam Kepada Non Muslim (Upaya Untuk Memperkuat Toleransi Antar Umat Beragama). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933201517_prabab.pdf Download (537kB) |
|
Text
933201517_bab1.pdf Download (622kB) |
|
Text
933201517_bab2.pdf Download (424kB) |
|
Text
933201517_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
933201517_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (506kB) |
|
Text
933201517_bab5.pdf Download (87kB) |
|
Text
933201517_daftar pustaka.pdf Download (236kB) |
|
Text
933201517_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) |
|
Text
933201517_suratpernyataan.pdf Download (393kB) |
Abstract
Kata Kunci : Rekonstruksi, Salam, Toleransi. Toleransi berarti mengendalikan diri, bersabar, memberi kesempatan orang berpendapat lain dan lapang dada menerima perbedaan. Sikap toleransi mengimplisitkan adanya pengakuan terhadap pluralitas dan kebhinnekaan antara sesama warga masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin, etnis, agama, dan kepercayaan. Toleransi tidak identik dengan pembenaran nilai-nilai yang dianut orang lain. Perbedaan pandangan tetap ada tetapi perbedaan itu tidak perlu melahirkan pertentangan, apalagi permusuhan satu sama lain. Mengucapkan salam adalah hak setiap manusia baik yang dikenal ataupun tidak dikenal, bahkan kepada sesama umat beragama ataupun berbeda agama. Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan bahwa tidak ada larangan berbuat baik kepada makhluk ciptaan Allah SWT. Indonesia adalah negara yang banyak adanya perbedaan, terutama perbedaan agama. Negara tercinta ini tidak hanya dihuni oleh umat Muslim saja terdapat umat Non Muslim juga. Namun, terdapat hadis Nabi SAW dalam Riwayat Muslim melarang untuk memulai salam kepada Yahudi dan Nasrani bahkan menganjurkan untuk mendesaknya kejalan yang sempit. Nabi SAW melarang mengucapkan salam kepada non muslim sesuai dengan hadis tersebut karena adanya permusuhan antara umat Muslim dan umat Yahudi. Terdapat ulama yang memperbolehkan mengucapkan salam terlebih dahulu kepada non muslim dan beberapa ulama melarang mengucapkan salam kepada non muslim. Apabila non muslim mengucapkan salam kepada muslim diperbolehkan menjawab salam sesuai dengan yang diucapkan non muslim. Terdapat rekonstruksi makna larangan salam terhadap non muslim. Makna hadis tersebut secara tersirat yaitu hadis tersebut menganjurkan umat muslim untuk mempunyai jiwa patriotisme dan nasionalisme dalam diri umat muslim. Pada saat hadis tersebut disabdakan umat muslim masih termasuk kaum minoritas, tidak membuat umat muslim kehilangan identitasnya sebagai muslim dan jiwa patriotisme untuk menunjukkan jati diri muslim bahwa umat muslim bukan umat yang lemah. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian hadis tematik. Hasil penelitian tersebut hadis tentang larangan mengucapkan salam terhadap non muslim berstatus hasan. Hadis tersebut tidak bertentangan dengan ayat al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040304 Hadith and Related Knowledge (Hadits dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030401 Ilmu Hadits (incl : Dirayah, Riwayah, Rijal Hadits, Jarah dan Ta’dil, Tabaqat al-Ruwat, Asbab Wurud, Nasikh dan Mansukh) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Hadits |
Depositing User: | Aniza Yulvani |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 03:49 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 03:49 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/4751 |
Actions (login required)
View Item |