MUNIR, MISBACHUL (2017) Analisis Maqāsid Al Sharī’ah Terhadap Perwujudan Perlindungan Generasi dan Masyarakat (Studi Terhadap Penafsiran Al Ṭabāṭabā’i). Masters (S2) thesis, IAIN Kediri.
Text
cover depan.pdf Download (76kB) |
|
Text
Surat pernyataan keaslian, Daftar isi dll.pdf Download (258kB) |
|
Text
BAB I-5.pdf Restricted to Registered users only Download (836kB) |
Abstract
Generasi merupakan pondasi penting untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi, keselamatanya menjadi hal niscaya yang harus dijaga. Sedangkan ahir-ahir ini justru marak terjadinya kriminalitas terhadap anak baik sebagai korban maupun pelaku. Generasi pula lah yang menjadi akar dari pondasi sebuah Negara yang paling kuat, oleh karena itu generasi harus memiliki kualitas yang terjaga agar keberadaanya bermanfaat bagi kemaslahatan semua. Oleh sebab itu, penelitian ini menggali konsep penjagaan keturunan dari tafsir al Mizan karya al Ṭabāṭabā’i seorang ulama Syiah, dengan pertimbangan kepopuleran tafsir dan karakteristiknya dengan mengangkat rumusan masalah bagaiaman konsep hifẓ nasl al Ṭabāṭabā’i dan bagaimana hubunganya dengan maqāṣid ṣharī’ah, tujuanya untuk menjelaskan konsep hifẓ nasl al Ṭabāṭabā’I dan hubunganya dengan maqāṣid ṣharī’ah. Jenis metode penelitian ini adalah kepustakaan (library research) karena objek yang akan diteliti adalah bahan tertulis berupa dokumen karya al Ṭabāṭabā’i, dengan menggunakan pendekatan maqāṣid ṣharī’ah sebagai pisau analisis terhadap data yang diperoleh dari objek penelitian yaitu ayat-ayat hifẓ nasl dalam tafsir al Mizan, dokumentasi dipilih sebagai teknik pengumpulan data, sedangkan analisis menggunakan teknik deskriptif analitik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep hifẓ nasl al Ṭabāṭabā’i meliputi : pernikahan baik nikah selamanya atau nikah mut’ah, larangan zina, larangan liwat, dan keharusan mendidik anak agar taat agama, tidak durhaka kepada orang tua karena kedurhakaan tersebut menjadikan kering kasih sayang sehingga bermuara pada keengganan berkeluarga dan memiliki anak yang akhirnya dapat memutus keturunan. Hubungan konsep al Ṭabāṭabā’i maqāsid syari’ah sangat erat, Hal itu bisa dilihat dari penafsiran-penafsiranya terkait ayatayat nasl, seperti pada ayat pernikahan dia mengatakan bahwa nikah merupakan hal tabiat, maka disini dia memahami secara maqasid bahwa pernikahan merupakan tujuan syariat tersebut ( ) اﻟﻐﺎﻳﺔ dalam menetapkan perintah pernikahan. al ghayah (tujuan) tersebut berupa memperoleh anak dan lain sebagainya yang mengikuti hal tersebut, pun begitu ketika dia menafsirkan tentang zina, dia lebih kepada buruknya perbuatan tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Masters (S2)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Studi Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 11 Apr 2019 07:11 |
Last Modified: | 11 Apr 2019 07:11 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/316 |
Actions (login required)
View Item |