Rosyiddin, Rian Achmad Rian (2021) Hibah Orang Tua Terhadap Anak Sebagai Alternatif Pembagian Waris (Kajian Ma'anil Hadis). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933200117_prabab.pdf Download (827kB) |
|
Text
933200117_bab1.pdf Download (296kB) |
|
Text
933200117_bab2.pdf Download (519kB) |
|
Text
933200117_bab3.pdf Download (1MB) |
|
Text
933200117_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
933200117_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
|
Text
933200117_daftarpustaka.pdf Download (998kB) |
|
Text
933200117_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB) |
|
Text
933200117_Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (176kB) |
Abstract
Hibah merupakan suatu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt guna mempersempit fakta sosial yang mengalami kesenjangan dan memelihara rasa peduli serta mempererat hubungan harmonis terhadap sesama. Hibah memiliki suatu perbedaan dengan waris. Hibah dapat dilaksanakan kapan saja sesuai kehendak orang yang akan melaksanakannya. Sedangkan waris dapat dilaksanakan ketika orang yang mewariskan sudah meninggal dan diketahui dapat berpotensi sebagai permasalahan dalam keluarga. Pada saat ini seringkali terdapat fenomena di mana pembagian waris dilaksanakan dengan cara hibah. Sebagaimana yang penulis amati di masyarakat dan beberapa penelitian yang telah mengangkat fenomena tersebut. Penulis menemukan bahwa alasan di balik pelaksanaannya ialah agar ketika orang tua meninggal sudah tidak terjadi permasalahan terkait pembagian waris, dan anak dapat saling menjaga kerukunan. Landasan dari pelaksanaan fenomena tersebut berdasarkan ‘urf, karena dalam al-Qur’an maupun Hadis belum ditemukan dalil yang menjadi landasannya. Penulis kemudian tertarik meneliti fenomena tersebut dalam perspektif hadis. Penulis bertolak dari salah satu hadis tentang hibah orang tua kepada anak yang diriwayatkan oleh Shahih Bukhari kita>b al-hibah ba>b li al-walad, dari sahabat Nu’man. Untuk menjawab persoalan tersebut berdasarkan hadis, dibutuhkan penelitian otentisitas hadis dan pemaknaan hadis itu, kemudian direlevansikan dengan fenomena tersebut. Teori maanil hadis yang ditawarkan oleh Nurun Najwah, yang meliputi tahapan berupa metode historis (penelitian otentisitas hadis), dan metode hermeneutika (pemaknaan hadis). Maka dari beberapa metode tersebut muncullah beberapa rumusan masalah, yakni bagaimana keshahihan hadis tentang hibah orang tua kepada anak, serta bagaimana pemaknaan hadis tersebut dan relevansinya terhadap fenomena hibah yang dijadikan sebagai waris. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa setelah dilakukan penelitian otentisitas hadis terhadap shahih al-Bukhari kita>b al-hibah ba>b li al-walad, serta redaksi lainnya yang diriwayatkan dari Nu’man secara kuantitas berstatus hadis a>had mashhu>r, karena terdapat tiga perawi pada tabaqah ta>bi’i>n dan derajatnya belum sampai pada mutawatir. Secara kualitias hadis tersebut bernilai shahih lidzatihi. Hasil pemaknaan yang didapatkan dengan menyarikan ide dasarnya ialah perintah untuk berlaku adil kepada anak, anjuran saling memberi, dan penegasan akad hibah dengan adanya saksi. Dengan memahami ide dasar tersebut, dapat diketahui memiliki relevansi terhadap fenomena praktik hibah yang dijadikan sebagai waris, karena keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menjaga kerukunan di antara anak dan keluarga dengan menerapkan bentuk-bentuk ide dasar tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012812 Mawaris (Inheritance) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Hadits |
Depositing User: | Achmad Rian Rosyiddin |
Date Deposited: | 12 Jan 2022 04:04 |
Last Modified: | 12 Jan 2022 04:05 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/3096 |
Actions (login required)
View Item |