Rohmah, Khoirur (2020) Term Zaujah Dalam Al-qur’an ; Telaah Peran, Serta Posisi Ganda Seorang Zaujah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933801416 prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933801416 bab1.pdf Download (498kB) |
|
Text
933801416 bab2.pdf Download (467kB) |
|
Text
933801416 bab3.pdf Download (721kB) |
|
Text
933801416 bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
|
Text
933801416 bab5.pdf Download (93kB) |
|
Text
933801416 daftar pustaka.pdf Download (182kB) |
|
Text
933801416 lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) |
Abstract
Orientasi Wanita dari Masa Kemasa yakni sebelum Islam datang tentang kondisi wanita pada abad yang lampau ditinjau dari segi banyaknya kesewenangwenangan, pelecehan dan penghinaan yang ada di seluruh negara. Setelah Islam datang wanita diizinkan untuk memiliki paspor dan bepergian tanpa izin dari kerabat laki-laki. Wanita memiliki kebebasan dalam berpendapat, pendidikan, sosial serta hal lainnya. Selama masih dalam batas norma hukum dan agama. Disini penulis mengambil tema zaujah dalam al-Qur’an sebagai bahan untuk menjawab problematika itu. Hal tersebut membuka pertanyaan mengenai bagaimana term zauj dalam al-Qur’an, kemudian bagaimana konstektualisasi term zauj dalam kehidupan manusia saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, yaitu mencari dan mengumpulkan data primer maupun sekunder. Data peimer yang digunakan adalah ayat-ayat al-Qur’an dan tafsirnya, sedangkan data sekunder adalah hal-hal yang berkaitan dengan tema di atas. Analisa data menggunakan analisis isi, semantik dan metode maudhū’i. Hasil penelitiaanya adalah : 1. Lafadz zaujah berasal dari kata “zauj” yang berarti pasangan. Namun Zaujah sendiri memiliki arti pasangan perempuan (Istri). Al-Qur’an selalu menggunakan kata “zauj” ataupun “azwājā” yang disebut disana. Penyebutan mengenai zauj disebut sebanyak 81 kali dan zaujihi disebutkan sebanyak 9 kali. Dalam bentuk jama’ mudzakar salim lafad zaujahā disebutkan sebanyak 18 kali, kemudian dalam bentuk kata jamak taksīr berupa kata azwājā sebanyak 17 kali. Kata “zauj” dan “azwājā” digunakan untuk merujuk pada makna: pasangan, suami ataupun istri. 2. Peran sosial (Wanita bekerja) memang tidak ada larangannya, tapi meskipun tidak ada larangan bagi wanita untuk bekerja, hendaknya jenis pekerjaan itu tidak diharamkan dan tidak mengarah pada perbuatan haram. Seorang istri bekerja diluar rumah dapat dilakukan apabila perannya menjadi seorang istri dan juga seorang ibu terpenuhi. Istri tidak melalaikan tugasnya, tetap mengutamakan perannya sebagai seorang istri dan ibu dan juga menjaga rasa malu serta tidak berkhalwat dengan lawan jenis secara berlebihan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Mokamad Mahbub Junaidi |
Date Deposited: | 09 Aug 2021 05:15 |
Last Modified: | 16 Aug 2021 03:35 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/2475 |
Actions (login required)
View Item |