Upaya Kiai Dalam Menanamkan Nilai Ketauhidan Di Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk

Maharani, Bintan (2021) Upaya Kiai Dalam Menanamkan Nilai Ketauhidan Di Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Masters (S2) thesis, IAIN Kediri.

	Text 92101217004_PRABAB.pdf Download (619kB)
	Text 92101217004_BAB1.pdf Download (190kB)
	Text 92101217004_BAB2.pdf Download (335kB)
	Text 92101217004_BAB3.pdf Download (213kB)
	Text 92101217004_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (928kB)
	Text 92101217004_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB)
	Text 92101217004_BAB6.pdf Download (87kB)
	Text 92101217004_DAFTARPUSTAKA.pdf Download (183kB)
	Text 92101217004_LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (479kB)

Abstract

ABSTRAK BINTAN MAHARANI, (1) Dr. H. Anis Humaidi, M.Ag (2) Dr. H. Muniron, M.Ag. : Upaya Kiai dalam Menanamkan Nilai Ketauhidan di Desa Sonoageng Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk, Pendidikan Agama Islam, Pascasarjana, IAIN Kediri, 2021. Kata Kunci : Upaya Kiai, Nilai Ketauhidan. Pengaruh tradisi sraddha dilaksanakan sebagai bentuk syukur atas berkah dari Allah SWT dan mengenang leluhur. Tradisi sraddha pada zaman sekarang lebih dikenal dengan sadran atau nyadran yang sampai sekarang masih dijalankan oleh masyarakat jawa. Desa Sonoageng adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk yang masih memegang teguh tradisi turun temurun nyadran. Prosesi nyadran dilakukan untuk memberikan penghormatan kepadah mbah sahid sebagai leluhur desa. Namun di beberapa tahun terkahir ini ini masyarakat setempat sudah mulai melakukan “kirim doa”/ tasyakuran untuk leluhur di masjid-masjid setempat, yang biasanya dilakukan di makam berbarengan dengan prosesi nyadran. Selain di masjid-masjid setempat, prosesi Nyadran juga diikuti langsung oleh Kiai setempat yang membuat jumlah masyarakat yang mengikuti semakin banyak . Keikutsertaan Kiai secara langsung dalam prosesi Nyadran secara tidak langsung akan memberi dampak yang berbeda. Dan persepsi masyarakat tentang suatu kepercayaan yang dilakukan secara turun temurun seperti diatas tidak mungkin berubah dengan sendirinya tanpa adanya seseorang yang berupaya merubahnya yaitu Kiai itu sendiri. . Adapun fokus penelitian ini ada tiga hal, yakni 1). Bagaimana kepercayaan masyarakat sebelum adanya upaya Kiai menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk? 2). Bagaimana usaha Kiai dalam menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk yang masih memegang teguh tradisi Nyadran? 3). Bagaimana kondisi masyarakat setelah adanya upaya Kiai dalam menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun proses analisis data meliputi kegiatan mengumpulkan data, memeriksa kembali data dan merumuskan kesimpulan. Tahap akhir yang dilakukan adalah pengecekan keabsahan data dengan melakukan triangulasi. Hasil penelitian ini antara lain adalah: 1). Kepercayaan masyarakat sebelum adanya upaya Kiai menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk 2). Usaha Kiai dalam menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk yang masih memegang teguh tradisi Nyadran? 3). Kondisi masyarakat setelah adanya upaya Kiai dalam menanamkan nilai ketauhidan di desa Sonoageng kecamatan Prambon kabupaten Nganjuk.

Actions (login required)

View Item