Legalitas Akta Kelahiran Anak Dari Perkawinan Belum Tercatat Perspektif Undang-Undang Perkawinan Dan Perlindungan Anak

ROHMAH, ANNI NUR (2025) Legalitas Akta Kelahiran Anak Dari Perkawinan Belum Tercatat Perspektif Undang-Undang Perkawinan Dan Perlindungan Anak. Masters (S2) thesis, UIN Syekh Wasil Kediri.

	Text 23507004_prabab.pdf Download (1MB)
	Text 23507004_bab1.pdf Download (341kB)
	Text 23507004_bab2.pdf Download (332kB)
	Text 23507004_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (373kB)
	Text 23507004_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (362kB)
	Text 23507004_bab5.pdf Download (200kB)
	Text 23507004_daftarpustaka.pdf Download (230kB)
	Text 23507004_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Anni Nur Rohmah, Dosen Pembimbing Dr. Ahmad Wahidi, M.H.I dan Dr. H. Ilham Tohari, M.H.I., “Legalitas Akta Kelahiran Anak Dari Perkawinan Belum Tercatat Perspektif Undang-Undang Perkawinan dan Perlindungan Anak” Pascasarjana Hukum Keluarga Islam, UIN SYEKH WASIL Kediri. Kata Kunci: Akta Kelahiran, Belum Tercatat, Legalitas Terbitnya akta kelahiran anak dari perkawinan belum tercatat memunculkan polemik baru dalam hukum perkawinan. Pemerintah melalui Permendagri 109/2019 mengakomodir dan memberikan fasilitas secara utuh kepada anak yang lahir dari perkawinan belum tercatat berupa akta kelahiran anak. Hal ini tentu lengkap dengan penyebutan kedua orang tuanya meskipun perkawinan kedua orang tuanya belum terakui legal secara kenegaraan. Aturan mengenai akta kelahiran anak sebelumnya hanya dapat dinisbatkan kepada anak ibu saja tanpa mencantumkan nama bapak. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan mewajibkan perkawinan tersebut dicatat agar menjamin kepastian hukum dan hanya mengakui akta perkawinan atau buku nikah sebagai bukti perkawinan yang sah dimata hukum. disisi lain Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak mengisyaratkan adanya larangan diskriminasi terhadap anak. Dalam konteks aturan perundang-undangan sejatinya antar peraturan tidak boleh saling bertentang satu sama lain. Penelitian bertujuan untuk menganalisis penerbitan akta kelahiran anak dari perkawinan belum tercatat beserta legalitasnya yang dilihat dari undang-undang perkawinan maupun undang-undang perlindungan anak. Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan dua pendekatan yakni pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual Pendekatan ini dilakukan dengan cara menelaah dan mengkorelasikan undangundang yang terkait dengan penelitian ini serta mengaitkan dengan dokrin atau pemikiran tokoh yang selaras. Penelitian ini menggunakan konsep tujuan hukum yang bersumber dari Gustav Radburch. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis yuridis normatif dan juga menggunakan metode interpretasi sistematis. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa aturan penerbitan akta kelahiran anak dari perkawinan belum tercatat didukung dengan adanya Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kebenaran Pasangan Suami Istri dan Kebenaran Data Kelahiran. Sedangkan Legalitas akta kelahiran anak dari perkawinan belum tercatat menurut undang-undang perkawinan dinilai lemah karena terdapat kecacatan hukum pada pesyaratan penerbitanya. Sebaliknya legalitas akta kelahiran anak dari perkawinan belum tercatat menurut undang-undang perlindungan anak tetap sah secara hukum dengan mengedepankan prinsip best interest of the child. Namun disisi lain perlu adanya kolaborasi antar lembaga baik KUA, Dukcapil, Pengadilan Agama/Negeri dan Kementrian terkait guna mewujudkan sistem hukum yang tidak hanya sah secara formal, tetapi juga adil secara substansial.

Actions (login required)

View Item