Rachmatika, Tri Harning (2025) Analisis prediksi kebangkrutan menggunakan metode Altman Z-Score pada perusahaan suspensi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2023. Undergraduate (S1) thesis, IAIN KEDIRI.
|
Text
21404098_prabab.pdf Download (5MB) |
|
|
Text
21404098_bab1.pdf Download (359kB) |
|
|
Text
21404098_bab2.pdf Download (422kB) |
|
|
Text
21404098_bab3.pdf Download (249kB) |
|
|
Text
21404098_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (383kB) |
|
|
Text
21404098_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
|
|
Text
21404098_bab6.pdf Download (126kB) |
|
|
Text
21404098_daftarpustaka.pdf Download (192kB) |
|
|
Text
21404098_Surat Pernyataan Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (584kB) |
Abstract
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di bursa dan Otoritas Jasa Keuangan selaku pengawas pasar modal. Perusahaan terbuka akan disuspensi apabila melanggar aturan bursa atau mengalami kesulitan dalam menjaga keberlangsungan usaha. Penelitian ini menganalisis perusahaan tersuspensi menggunakan metode Altman Z-Score modifikasi untuk mengetahui kinerja perusahaan dan memperkirakan kemungkinan kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio keuangan, yang kemudian dimasukkan dalam sebuah persamaan diskriminan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang mengalami suspensi di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dengan kriteria yaitu perusahaan yang disuspensi >6 bulan per 31 Desember 2024 dan telah melaporkan laporan keuangan pada 2019-2023. Analisis data dilakukan dengan perhitungan kumulatif 4 variabel indikator kebangkrutan dalam metode Altman Z-Score modifikasi yaitu working capital to total asset, retained earning to total asset, earning before interest and taxes to total asset dan book value of equity to book value of total debt. Penelitian ini menunjukkan bahwa tiga perusahaan menunjukkan struktur keuangan yang sehat, sementara enam perusahaan lainnya berada dalam zona berbahaya dengan risiko kebangkrutan yang tinggi. Salah satu perusahaan yaitu PT Trikomsel Oke, menunjukkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan dengan nilai Z-Score yang sangat rendah. Meskipun sebagian besar perusahaan berada dalam zona berbahaya, status suspensi tidak selalu mencerminkan kebangkrutan, karena keputusan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan perusahaan atau kebijakan BEI. Metode Altman Z-Score terbukti efektif sebagai alat prediksi risiko kebangkrutan berdasarkan data laporan keuangan.
Actions (login required)
![]() |
View Item |
