Layyin, Muhammad Najizul (2025) Konflik Internal dalam Komunitas BIG (Blangkon Independent Gresik). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
933708518_parbab.pdf Download (9MB) |
![]() |
Text
933708518_bab1.pdf Download (218kB) |
![]() |
Text
933708518_bab2.pdf Download (162kB) |
![]() |
Text
933708518_bab3.pdf Download (249kB) |
![]() |
Text
933708518_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) |
![]() |
Text
933708518_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
![]() |
Text
933708518_bab6.pdf Download (114kB) |
![]() |
Text
933708518_daftarpustaka.pdf Download (99kB) |
Abstract
ABSTRAK MUHAMMAD NAJIZUL LAYYIN, 2025. Konflik Internal dalam Komunitas BIG (Blangkon Independent Gresik), Skripsi, Program Studi sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri. Pembimbing (1) Prof. Dr. Hj. Sarjuningsih, M. Ag dan (2) Wahyu Pratomo, M.A. Kata kunci : Konflik Internal, Komunitas Motor, Teori Dahrendorf, Resolusi Konflik. Komunitas motor merupakan wadah bagi individu dengan minat yang sama dalam dunia otomotif untuk bersosialisasi dan berbagi pengalaman. Namun, dalam dinamika kelompok, konflik internal sering kali tidak terhindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk konflik yang terjadi dalam komunitas Blangkon Independent Gresik (BIG) dan bagaimana penyelesaiannya berdasarkan teori konflik Ralf Dahrendorf. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap sepuluh anggota komunitas BIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dalam komunitas ini muncul akibat beberapa faktor utama, seperti perbedaan pandangan mengenai arah organisasi, kurangnya rasa tanggung jawab individu, ego yang terlalu dominan, kurangnya penghormatan antaranggota, persaingan internal untuk pengakuan, kesalahpahaman dalam komunikasi, perbedaan prioritas kegiatan, ketidakjelasan aturan organisasi, kurangnya partisipasi aktif anggota, serta perbedaan kepribadian dalam cara berkomunikasi. Dalam perspektif teori konflik Dahrendorf, perbedaan kepentingan antarindividu dan struktur kekuasaan dalam komunitas menjadi pemicu utama konflik. Namun, penyelesaian perselisihan dapat dilakukan melalui pendekatan musyawarah, peningkatan komunikasi yang efektif, pembagian tugas yang lebih adil, serta penguatan rasa kebersamaan dan solidaritas antaranggota. Dengan menerapkan mekanisme resolusi konflik yang tepat, komunitas dapat menjaga keharmonisan dan meningkatkan rasa kepemilikan bersama terhadap organisasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160805 Social Change |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Sosiologi Agama |
Depositing User: | MUHAMMAD NAJIZUL LAYYIN |
Date Deposited: | 17 Sep 2025 08:27 |
Last Modified: | 17 Sep 2025 08:27 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/19046 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |