MAHGFIRROH, LAILATUL (2025) Tinjauan Hukum Islam terhadap Sikap Anak Bungsu Menuntut Bagian Harta Waris Lebih Banyak (Studi Kasus Dusun Ngesong, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
21301011_prabab.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
21301011_bab1.pdf Download (696kB) |
![]() |
Text
21301011_bab2.pdf Download (962kB) |
![]() |
Text
21301011_bab3.pdf Download (450kB) |
![]() |
Text
21301011_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) |
![]() |
Text
21301011_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (615kB) |
![]() |
Text
21301011_bab6.pdf Download (335kB) |
![]() |
Text
21301011_daftar pustaka.pdf Download (444kB) |
![]() |
Text
21301011_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (453kB) |
![]() |
Text
21301011_Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Download (151kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji tentang fenomena tuntutan anak bungsu untuk memperoleh bagian warisan lebih banyak dari ahli waris lainnya di Dusun Ngesong, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Fenomena ini menarik karena bertolak belakang dengan prinsip keadilan dalam hukum waris Islam yang telah diatur secara rinci dalam Al-Qur’an, khususnya dalam surah An-Nisa ayat 11, dan 176. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan yang melatarbelakangi tuntutan tersebut serta tinjauan hukum Islam terhadap sikap menuntut tersebut. Penelitian ini termasuk sebagai penelitian hukum Empiris, dengan menggunakan pendekatan penelitian Sosiologis, untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer, data sekunder dan data tersier. Sumber data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan populasi dan sampel, yang dilanjut dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama alasan tuntutan bagian harta waris lebih banyak yang dilakukan anak bungsu karena kontribusi yang dilakukannya kepada orang tua, dengan adanya tuntutan tersebut terdapat pandangan keluarga dimana sebagian besar bersedia memberikan tambahan. Kedua, Sikap menuntut bagian harta waris lebih banyak tidak sesuai dengna hukum waris Islam sebagaimana tercantum dalam Qs. An-Nisa ayat 11 da 176, serta bertentangan dengan prinsip ijbari dan keadilan. Namun, karena adanya sikap empati dari sebagian saudara kandung, penyelesaian dapat dilakukan melalui hibah atas dasar muswarah. Mekanisme ini dinilai sah secara syar’i, sekaligus mencerminkan solidaritas dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012812 Mawaris (Inheritance) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | LAILATUL MAHGFIRROH |
Date Deposited: | 02 Jul 2025 06:41 |
Last Modified: | 02 Jul 2025 06:41 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17928 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |