Sari, Arda Two Ro'mah (2025) Tinjauan Akad Ijarah Terhadap Tanggung Jawab Sewa Menyewa Baju Karnaval (Studi Kasus Salon Dyani Kabupaten Tulungaggung). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
21302054_prabab.pdf Download (495kB) |
![]() |
Text
21302054_bab1.pdf Download (201kB) |
![]() |
Text
21302054_bab2.pdf Download (283kB) |
![]() |
Text
21302054_bab3.pdf Download (27kB) |
![]() |
Text
21302054_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
![]() |
Text
21302054_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
![]() |
Text
21302054_bab6.pdf Download (62kB) |
![]() |
Text
21302054_daftarpustaka.pdf Download (146kB) |
![]() |
Text
21302054_Lembar_Pernyataan_Persetujuan_Publikasi[1].pdf Download (87kB) |
Abstract
Transaksi sewa menyewa kini semakin berkembang dan menjadi solusi praktis dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah penyewaan baju karnaval yang dilakukan di Salon Dyani, Kabupaten Tulungagung. Dalam praktiknya, sistem sewa ini menggunakan akad Ijarah yang hanya memindahkan manfaat atas suatu barang tanpa memindahkan kepemilikannya. Namun, seringkali terjadi masalah berupa kerusakan atau kehilangan barang sewaan yang memunculkan pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas risiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktik sewa menyewa baju karnaval di Salon Dyani dan bagaimana tinjauan akad Ijarah terhadap pertanggungjawaban atas risiko kerusakan atau kehilangan barang sewaan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris dengan pendekatan ekonomi terhadap hukum. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi langsung di lokasi penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara sistematis untuk menggambarkan kesesuaian praktik di lapangan dengan prinsip-prinsip hukum islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) dalam praktik akad sewa menyewa baju karnaval di Salon Dyani kabupaten tulungagung dilakukan secara lisan tanpa kontrak tertulis. Penyewa memilih kostum secara langsung atau jarak jauh, kemudian membayar uang muka sebagai tanda kesepakatan. Harga sewa bervariasi sesuai jenis dan kelengkapan kostum. Dalam praktiknya, sering terjadi keterlambatan pengembalian, kehilangan aksesoris, atau kerusakan kostum. kebijakan ganti rugi disampaikan secara lisan dan ditentukan sepihak oleh pemilik salon tanpa kesepakatan awal tertulis, sehingga berpotensi konflik. (2) Tinjauan akad ijarah terhadap praktik tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan sewa menyewa di Salon Dyani tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ijarah dalam Fikih muamalah. Meskipun secara lisan telah terjadi kesepakatan antara pihak salon dan penyewa, namun rukun rukun dan syarat ijarah tidak sepenuhnya terpenuhi secara sah. Tidak adanya akad tertulis, dokumen serah terima, serta kejelasan hak dan kewajiban para pihak menyebabkan lemahnya perlindungan hukum. Penetapan tanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan juga dilakukan sepihak bertentangan dengan prinsip kejelasan (al-bayan), amanah (al-amanah), keadilan (‘adalah) dan saling merelakan (taradin) dalam akad ijarah.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial Law, Islamic Contract Law) > 18012709 Ijarah, Ju’alah, ‘Iwadl (Kontrak Kerja, Sewa-menyewa, Upah) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | ARDA TWO RO`MAH SARI |
Date Deposited: | 01 Jul 2025 07:24 |
Last Modified: | 01 Jul 2025 07:24 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17814 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |