Variasi Pemenuhan Nafkah Anak Pasca Perceraian Di Kabupaten Kediri Dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam

Afandi, Rohmat Irvan (2025) Variasi Pemenuhan Nafkah Anak Pasca Perceraian Di Kabupaten Kediri Dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

	Text 21301059_prabab.pdf Download (700kB)
	Text 21301059_bab1.pdf Download (454kB)
	Text 21301059_bab2.pdf Download (461kB)
	Text 21301059_bab3.pdf Download (339kB)
	Text 21301059_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB)
	Text 21301059_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB)
	Text 21301059_bab6.pdf Download (331kB)
	Text 21301059_daftarpustaka.pdf Download (311kB)
	Text 21301059_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (965kB)
	Text 21301059_lembarpernyataanpersetujuanpublikasi.pdf Download (196kB)

Abstract

Rohmat Irvan Afandi, 2025, Variasi pemenuhan nafkah anak pasca Perceraian di kabupaten kediri dalam perspektif hukum keluarga islam. Skripsi, Hukum Keluarga Islam, Syariah, IAIN Kediri. Dosen pembimbing: (1) Dr. Syaiful Bahri, M.H.I., Dan (2) Sheila Fakhria, M.H. Kata kunci : Nafkah, Perceraian, Hukum keluarga Islam Permasalahan nafkah anak pasca perceraian di Kabupaten Kediri menjadi isu hukum yang penting, karena dalam hukum keluarga Islam telah ditegaskan bahwa kewajiban menafkahi anak tetap menjadi tanggung jawab ayah, meskipun pernikahan telah berakhir. Namun dalam kenyataannya, kewajiban ini sering kali tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Di Kabupaten Kediri, terjadi berbagai bentuk pengabaian dan ketidakteraturan dalam pemberian nafkah, yang disebabkan oleh beragam alasan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merumuskan dua pertanyaan utama yaitu (1) bagaimana bentuk variasi pemenuhan nafkah anak pasca perceraian di Kabupaten Kediri, serta akan melihat pula secara komplek (2) bagaimana pandangan hukum keluarga Islam terhadap variasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan empiris, dengan jenis penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada mantan istri, mantan suami, dan anak, serta tokoh masyarakat di lima kecamatan di Kabupaten Kediri, yaitu Pare, Mojo, Ngasem, Purwoasri, dan Banyakan. Selain itu, penelitian ini juga menelaah peraturan perundang-undangan dan dokumen pendukung lainnya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan triangulasi sumber dan teknik untuk meningkatkan validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) variasi pemenuhan nafkah anak pasca perceraian di Kabupaten Kediri terjadi dalam bentuk, frekuensi, dan konsistensi yang berbeda-beda. Sebagian mantan suami tidak memberikan nafkah sama sekali, sebagian lainnya memberi secara tidak tetap, dengan alasan yang bervariasi seperti keterbatasan ekonomi, rendahnya kesadaran hukum, konflik emosional, pernikahan ulang, hingga kesalahpahaman mengenai tanggung jawab setelah hak asuh diberikan kepada ibu. (2) Dalam perspektif hukum keluarga Islam, kewajiban nafkah anak tetap melekat pada ayah sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum, meskipun pernikahan telah berakhir, sehingga segala bentuk pengabaian terhadap nafkah merupakan pelanggaran terhadap prinsip keadilan dan perlindungan hak anak dalam Islam.

Actions (login required)

View Item