Pengaruh Kafa'ah Dalam Perkawinan Untuk Membentuk Keluarga Yang Bahagia Dan Kekal Berdasarkan Ketuhanan YME (Studi Kasus Di Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih Tahun 2023)

Chilmiyah, Nur Chilyatul (2025) Pengaruh Kafa'ah Dalam Perkawinan Untuk Membentuk Keluarga Yang Bahagia Dan Kekal Berdasarkan Ketuhanan YME (Studi Kasus Di Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih Tahun 2023). Undergraduate (S1) thesis, UIN Syekh Wasil Kediri.

	Text 21301062_prabab.pdf Download (2MB)
	Text 21301062_bab1.pdf Download (195kB)
	Text 21301062_bab2.pdf Download (373kB)
	Text 21301062_bab3.pdf Download (164kB)
	Text 21301062_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB)
	Text 21301062_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB)
	Text 21301062_bab6.pdf Download (89kB)
	Text 21301062_daftarpustaka.pdf Download (168kB)
	Text 21301062_sp.pdf Download (111kB)

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, di Desa Dukuh Kesetaraan atau kafa’ah dalam perkawinan masih dianggap penting, terutama dalam hal agama, pendidikan, ekonomi, dan status sosial. Sebagian orang menilai pendidikan dan kualitas SDM penting karena bisa membantu menciptakan ekonomi yang stabil dan keluarga yang bahagia dan kekal. Namun, ada juga yang lebih mengutamakan ekonomi sebagai tolok ukur utama, dengan anggapan bahwa kestabilan finansial dapat menjamin kelangsungan rumah tangga. Kedua, terdapat dua pandangan masyarakat di Desa Dukuh: satu menganggap kesetaraan dalam hal pendidikan dan kualitas SDM itu penting karena dinilai dapat mengurangi konflik dan menjadi keluarga yang bahagia, kedua menganggap kesetaraan dalam hal pendidikan itu tidak terlalu penting, dan lebih menekan dalam kesetaraan ekonomi, dengan anggapan bahwa kestabilan ekonomi dapat mewujudkan kehidupan yang lebih mapan. Ketiga, masyarakat yang menjadikan pendidikan dan kulitas SDM sebagai dasar dalam memilih pasangan lebih mampu menjalankan fungsi keluarga secara seimbang dan menjadi keluarga yang bahagia dan kekal. Sebaliknya, mereka yang lebih memprioritaskan aspek ekonomi tampak kurang optimal dalam menjalankan fungsi keluarga, sehingga anak-anak mereka lebih sering mengalami tantrum dan keluarga tersebut lebih rentan terhadap perselisilan

Actions (login required)

View Item