Salam, Makhfud (2025) Kontrol Perilaku Ghasab Santri Putra oleh Pengurus di Pondok Pesantren Al-Amien Kota Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
933710520_PRABAB.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
933710520_BAB1.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
933710520_BAB2.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
933710520_BAB3.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
933710520_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) | Request a copy |
![]() |
Text
933710520_BAB5.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy |
![]() |
Text
933710520_BAB6.pdf Download (623kB) |
![]() |
Text
933710520_DAFTARPUSTAKA.pdf Download (766kB) |
![]() |
Text
933710520_LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (197kB) |
Abstract
Banyaknya kasus ghasab di pesantren merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas. Sebab, seharusnya fungsi pesantren adalah mencetak manusia yang saleh bukan manusia yang selalu menyimpang dan melanggar aturan. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kontrol perilaku ghasab santri putra oleh pengurus di Pondok Pesantren Al-Amien Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Sumber datanya meliputi data primer dan sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sedangkan teknik keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pelaksanaan kontrol dilakukan melalui upaya preventif meliputi adanya Tata Tertib Pesantren yang telah terpasang di asrama serta sosialisasi dan edukasi melalui forum kegiatan seperti Malam Ahad dan Pembukaan Tahun Ajaran Baru. Sedangkan upaya represifnya seringkali hanya memberikan teguran ringan atau peringatan lisan. Meskipun kontrol telah dilaksanakan, lemahnya instrumen kontrol menyebabkan the self fulfilling prophecy santri putra yang menormalisasi perilaku ghasab serta tidak mau ribet untuk meminjam. Selain itu, pengurus juga didapati masih menormalisasi perilaku tersebut. Sehingga ketika tujuan pesantren adalah untuk mencetak manusia yang saleh tidak sejalan dengan sarana kelembagaan yang ada berupa lemahnya instrumen kontrol, maka hasilnya adalah anomie yaitu banyaknya kasus ghasab di pesantren. 2) Faktor pendukung kontrol perilaku ghasab meliputi pemahaman dalam agama Islam yang secara tegas melarang perilaku ghasab, kajian dan nasehat keagamaan oleh para ustaz dalam Pengaosan Umum maupun Madrasah Diniyah, serta komitmen pengurus sebagai bentuk pengabdian dalam membantu berjalannya pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi kurangnya ketegasan pengurus dalam pemberian sanksi yang sesuai dan minimnya sosialisasi dan edukasi terkait ghasab, budaya di lingkungan pesantren yang membuat santri menormalisasi ghasab, rendahnya kesadaran santri dalam menjaga barang pribadi serta motif ekonomi yang membuat mereka enggan mengganti barang yang hilang.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160801 Applied Sociology, Program Evaluation and Social Impact Assessment |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Sosiologi Agama |
Depositing User: | MAKHFUD SALAM |
Date Deposited: | 10 Jun 2025 07:24 |
Last Modified: | 10 Jun 2025 07:24 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17548 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |