Syifauddin, Muhammad, Syifak (2024) Perubahan Status Tanah Wakaf Tidak Tercatat Menjadi Tanah Hak Milik Ditinjau dari Perspektif Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Kediri (Studi Kasus Tanah Wakaf di Desa Kambingan Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
931108218_prabab.pdf Download (565kB) |
![]() |
Text
931108218_bab1.pdf Download (216kB) |
![]() |
Text
931108218_bab2.pdf Download (350kB) |
![]() |
Text
931108212_bab3.pdf Download (156kB) |
![]() |
Text
931108218_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) |
![]() |
Text
931108218_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
![]() |
Text
931108218_bab6.pdf Download (879kB) |
![]() |
Text
931108218_daftar_pustaka.pdf Download (129kB) |
Abstract
Dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya,manusia sangat memerlukan kawasan tanah atau lahan untuk melakukan aktivitasnya, layaknya air tanah juga sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, selain untuk bercocok tanam kawasan tanah juga berfungsi sebagai tempat tinggal manusia berada. Di negara kita penguasaan atas tanah tertinggi dikuasai oleh Negara kesatuhan Indonesia yang diamana masyarakatnya bisa memakainya bahkan memilikinya untuk keangsungan serta kesejahteraan hidup mereka. Layaknya yang terjadi di dusun Cukal desa Bendosari kecamatan Pujon kabupaten Malang, didalam kesehariannya masyarakat disana bercocok tanam baik itu bertani maupun berkebun diatas kawasan tanah yang setatusnya dikuasai oleh negara, yang artinya masyarakat disana bercocok tanam diatas kawasan tanah yang bukan miliknya secara pribadi. Dari hal tersebut peneliti mengangkat rumusan masalah tentang bagaimana praktik pengalihan fungsi kawasan tanah tersebut dan juga bagaimana hukum praktik pengalihan fungsi tanah tersebut jika ditinjau dari hukum islam maupun hukum positif. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengambil data sekunder berupa hasil obesrvasi maupun wawancara terhadap penduduk setempat. Penelitian dari masalah yang diteliti oleh peneliti menghasilkan jawaban bahwa apa yang dilakukan oleh masyrakat dalam praktiknya dibolehkan menurut syariat islam, kegiatan tersebut termasuk kategori Ihya’ Al- Mawat atau menghidupkan tanah yang telah mati, karena perbuatan tersebut mencegah hilangnya fungsi lahan dan menjauhkan dari sifat mubazir. Sedangkan menurut hukum positif, yakni yang termuat didalam Undang Undang Pokok Agraria pasal 2 ayat 2 menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia bisa dan berhak atas penggunaan kawasan tanah milik negara selama tidak terjadi sengketa didalamnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1607 Social Work (Kesejahteraan Sosial) > 160703 Social Program Evaluation 21 HISTORY AND ARCHAEOLOGY (Sejarah dan Arkeologi) > 2102 Curatorial and Related Studies > 210203 Materials Conservation |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | M. SYIFAUDDIN SYIFAUDDIN |
Date Deposited: | 22 Apr 2025 08:34 |
Last Modified: | 22 Apr 2025 08:34 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/17036 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |