Komunikasi Persuasif Pengasuh Dalam Mencegah Kasus Perundungan Di Lingkungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar

Maghfiroh, Imroatul Isna (2024) Komunikasi Persuasif Pengasuh Dalam Mencegah Kasus Perundungan Di Lingkungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
20103107_prabab.pdf

Download (4MB)
[img] Text
20103107_bab1.pdf

Download (240kB)
[img] Text
20103107_bab2.pdf

Download (237kB)
[img] Text
20103107_bab3.pdf

Download (199kB)
[img] Text
20103107_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (464kB)
[img] Text
20103107_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (337kB)
[img] Text
20103107_bab6.pdf

Download (134kB)
[img] Text
20103107_daftarpustaka.pdf

Download (199kB)
[img] Text
20103107_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (913kB)

Abstract

IMROATUL ISNA MAGHFIROH, Dosen Pembimbing Dr. Prima Ayu Rizqi Mahanani, M.Si dan Lukman Hakim, S.I.Kom M.Sos. Komunikasi Persuasif Pengasuh dalam Mencegah Kasus Perundungan di Lingkungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar, Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri, 2024. Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Perundungan, Pondok Pesantren Fenomena kasus perundungan sering terjadi di lingkungan pondok pesantren. Tindakan perundungan telah menjadi masalah serius di seluruh dunia karena dianggap sebagai salah satu bentuk kekerasan terhadap anak. Setiap lembaga memiliki upaya untuk mencegah permasalahan tersebut agar tidak terulang kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali keberhasilan komunikasi persuasif yang dilakukan pengasuh dalam mencegah kasus perundungan di lingkungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar. Teori yang digunakan adalah teori komunikasi persuasif dari McGuire untuk melihat tahapan-tahapan pengasuh dalam mencegah perundungan di lingkungan pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Informan yang dibutuhkan adalah 12 orang, yaitu: 2 pengasuh, 2 pengurus, dan 8 santri. Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan lima tahapan komunikasi persuasif dari McGuire secara berurutan tidak sesuai dengan yang dilaksanakan oleh pengasuh dalam mencegah kasus perundungan di lingkungan Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar. Pengasuh menggunakan lima tahapan komunikasi persuasif dari McGuire secara sirkular. Tahap-tahap tersebut diarahkan untuk mengubah pendapat, sikap, dan perilaku santri antara lain: 1) santri menunjukkan kemauannya dengan bertindak untuk mencegah perundungan, 2) santri dapat membangkitkan penerimaan atas penyampaian pesan persuasif dari pengasuh melalui pendekatan santri, 3) santri dapat memiliki makna signifikasi dengan mengingat atas penyampaian pesan persuasif pengasuh melalui kegiatan positif, 4) pengasuh menarik perhatian santri dengan cara melaksanakan kegiatan muhadhoroh dan sosialisasi yang bertema pencegahan perundungan, dan 5) pengasuh memberikan pemahaman terhadap santri dengan menyampaikan nasihat mengenai kewajiban santri untuk mempererat tali persaudaraan dan kewajiban santri untuk menghormati orang tua. Lalu, dari 5 tahapan tersebut yang paling sulit dan penuh tantangan adalah pada tahap kepemilikan. Kemudian tahapan yang paling mudah dilakukan oleh pengasuh adalah pada tahap pemahaman.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200101 Communication Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: IMROATUL ISNA MAGHFIROH
Date Deposited: 05 Sep 2024 08:00
Last Modified: 05 Sep 2024 08:00
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/14580

Actions (login required)

View Item View Item