Falakh, Ahmad Fajrul (2022) Makna Tato Bagi Remaja Di Desa Ngogri (Perspektif Praktik Sosial Pierre Bourdieu). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933700516_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
933700516_bab1.pdf Download (411kB) |
|
Text
933700516_bab2.pdf Download (290kB) |
|
Text
933700516_bab3.pdf Download (300kB) |
|
Text
933700516_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (690kB) |
|
Text
933700516_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (318kB) |
|
Text
933700516_bab6.pdf Download (153kB) |
|
Text
933700516_daftarpustaka.pdf Download (372kB) |
|
Text
933700516_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (571kB) |
Abstract
ABSTRAK AHMAD FAJRUL FALAKH, Dosen Pembimbing: Dr. Moh. Qomarul Huda, M.Fil.l dan M. Syahrul Ulum, M. Sos: Makna Tato Bagi Remaja Di Desa Ngogri (Perspektif Praktik Sosial Pierre Bourdieu), Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Kediri, 2022. Kata Kunci: Makna Tato, Remaja, Praktik Sosial. Maraknya remaja yang bertato di Desa Ngogri menjadikan setiap individu memiliki alasan tertentu dalam penggunaan tato. Tato kini sudah menjadi salah satu tren remaja, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, mulai dari adanya anggapan bahwa tato sebagai budaya yang tinggi hingga tato dianggap sebagai fashion kebutuhan gaya mereka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui makna tato bagi remaja di Desa Ngogri dan mengetahui bentuk praktik sosial remaja bertato di Desa Ngogri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi kepada para remaja bertato di Desa Ngogri dan masyarakat sekitar. Kemudian peneliti analisis menggunakan konsep praktik sosial Pierre Bourdieu. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa remaja Desa Ngogri menato dirinya karena terpengaruh teman sebaya dan juga komunitas punk. Ini yang membuat mereka mengumpulkan dan memproduksi modal dalam rangka menato diri dan bisa diterima di masyarakat, mengingat mereka juga hidup di dalam lingkungan sebaya dan juga masyarakat umum. Pada dasarnya, mereka tidak memiliki nilai yang begitu sakral ketika menato, tato dalam tubuh mereka bermula sebagai eksistensi yang kemudian mereka mencari pemaknaan-pemaknaan. Pemaknaan tato mereka jugalah bermacam-macam, ada yang mengarah sebagai bentuk pembebasan, seni, pengikat suatu peristiwa, ekspresi, maupun sebagai terapi stress. Mereka memiliki pemaknaan-pemaknaan tersebut dari pengalaman masing-masing.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160806 Social Theory |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Sosiologi Agama |
Depositing User: | AHMAD FAJRUL FALAKH |
Date Deposited: | 03 Nov 2023 02:58 |
Last Modified: | 03 Nov 2023 02:58 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/10680 |
Actions (login required)
View Item |