SHOLIHAH, HABIBATUS (2023) Praktik Sterilisasi Kandungan Bagi Keluarga Berencana Prespektif Maqasid Syari’ah (Studi Kasus RSUD Dr Soeroto Ngawi). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931116819_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
931116819_bab1.pdf Download (587kB) |
|
Text
931116819_bab2.pdf Download (776kB) |
|
Text
931116819_bab3.pdf Download (520kB) |
|
Text
931116819_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) |
|
Text
931116819_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB) |
|
Text
931116819_bab6.pdf Download (411kB) |
|
Text
931116819_daftarpustaka.pdf Download (409kB) |
|
Text
931116819_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK HABIBATUS SHOLIHAH.Dosen Pembimbing H. Qomarus Zaman,Lc,M.Pd.I dan Sheila Fakhria,M.H. M Praktik Sterilisasi Kandungan Bagi Keluarga Berencana Prespektif Maqasid Syariah (Studi Kasus RSUD Dr Soeroto Ngawi). Kata kunci : Sterilisasi, Program Keluarga Berencana,Maqashid Syariah Program keluarga berencana merupakan usaha manusia dalam mengatasi masalah kependudukan melalui pengendalian penduduk agar terwujud keluarga sejahtera guna menghasilkan generasi tangguh di masa mendatang. Di dalam regulasi pelaksanaannya memerlukan metode kontrasepsi seperti IUD, suntik, kondom dan pil KB. Selain menggunakan kontrasepsi tersebut, juga dilakukan dengan metode MOW dan MOP.Pada praktek nya sterilisasi kandungan di RSUD Dr Soeroto Ngawi ini dilakukan oleh orang memiliki usia 35 tahun keatas.Dan yang sudah mempunyai anak minimal 2.Dengan rata – rata pasien setiap bulannya mencapai 10 hingga 15 orang. Tidak hanya wanita, pria pun turut ikut serta dalam sterilisasi kandungan. Didapatkan bahwa tingkat keterlibatan atau partisipasi pria dan wanita dalam ber KB khususnya metode sterilisasi, dapat di lihat dari temuan dalam penelitian ini selama 3 tahun terakhir bawa partisipan wanita lebih banyak yang melakukan sterilisasi dibandingkan dengan partisipan pria. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana peneliti turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan seluruh data sesuai dengan fokus penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi berupa audio dan visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan sterilisasi wanita lebih berpartisipasi dan keterlibatan wanita dapat dikatakan lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Alasan yang melatarbelakangi peran wanita lebih tinggi terhadap metode sterilisasi yaitu untuk melindungi kesehatan terhadap wanita tersebut akan terganggunya kehidupan dan kesehatan ibu bila melahirkan lagi. Menurut Hukum Islam sterilisasi boleh dilakukan. Tetapi jika hal itu dipandang sebagai hal yang mendesak, dan jika dilakukan akan mengancam keselamatan jiwa maka hukum Islam membolehkan. Akan tetapi pembatasan keturunan dengan cara vasektomi/tubektomi itu dapat diperbolehkan dalam keadaan mendesak (darurat) dengan tujuan untuk mencapai kemaslahatan sesuai dengan tujuan hukum Islam (maqasidal-syari’ah) yaitu salah satunya untuk melindungi jiwa dan keturunan. Metode seterilisasi dibolehkan dengan pendekatan yang dilakukan oleh Ali Jum’ah di sini adalah dengan pendekatan maqashid syari’ah pada tingkatan dharuriyat yaitu dalam hal memelihari jiwa. Jika sudah mengandung bahaya, membahayakan dan darurat maka harus dihilangkan. Demi menjaga jiwa dan diri manusia agar tetap terjaga dan bertahan hidup sesuai dengan salah satu prinsip dan tujuan syari’at yaitu hifz an-nafs.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | HABIBATUS SHOLIHAH |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 03:12 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 03:12 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/10645 |
Actions (login required)
View Item |