Kegiatan Bermain Clay Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Di SDLB Negeri Sumberjo Kandat

Boediono, Aisyah Wal’afwa (2019) Kegiatan Bermain Clay Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Di SDLB Negeri Sumberjo Kandat. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933403214-PRA BAB.pdf

Download (527kB)
[img] Text
933403214-BAB I.pdf

Download (419kB)
[img] Text
933403214-BAB II.pdf

Download (447kB)
[img] Text
933403214-BAB III.pdf

Download (502kB)
[img] Text
933403214-BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (517kB)
[img] Text
933403214-BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[img] Text
933403214-BAB VI.pdf

Download (188kB)
[img] Text
933403214-Daftar pustaka.pdf

Download (302kB)

Abstract

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Salah satunya yaitu anak yang mengalami hambatan atau retardasi mental dan biasa disebut dengan anak tunagrahita. Anak tunagrahita memiliki hambatan yang sangat kompleks, namun dalam diri anak tunagrahita masih terdapat potensi yang dapat dikembangkan yaitu motorik halusnya. Tujuan penelitian ini : 1. untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan bermain clay mampu meningkatkan kemampuan motorik halus pada Anak Tunagrahita di SDLBN Sumberjo Kandat. 2. untuk mengetahui bentuk permainan clay untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada Anak Tunagrahita di SDLBN Sumberjo Kandat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subyek atau informan dari penelitian ini adalah anak tunagrahita yang belum matang dalam motorik halusnya dalam hal menulis sebanyak 4 anak. Pemilihan subyek atau informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampling bertujuan), yaitu informan yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator anak mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dicapai dalam setiap kegiatan yang telah dilakukan pada dua siklus yang terdiri dari 7 kali pertemuan. Keterampilan motorik halus yang meningkat melalui bermain clay tepung kemudian dikembangkan dengan cara anak memegang alat tulis dan menulis huruf angka. Pada indikator meremas, 3 anak mampu meremas adonan dengan merata. Pada indikator membentuk, 2 anak mampu membuat bentuk yang mirip aslinya. Pada indikator mencetak, 2 anak mampu mencetak huruf atau abjad tetapi belum rapi. Dalam proses meremas dari anak yang awalnya tidak suka kotor menjadi terbiasa mencampurkan adonan dan meremas menggunakan jari-jarinya. Proses membentuk dari anak yang tidak mampu membentuk bangun ruang, beberapa bangun ruang sudah mampu dibentuknya. Dari yang awalnya belum mampu mencetak dengan baik, anak sudah mampu mencetak nya meskipun belum rapi. Hal ini dikarenakan dalam bermain clay terdapat situasi yang mampu menarik perhatian anak dan menyenangkan, anak merasa tidak terbebani serta selama proses bermain clay, anak mendapatkan bimbingan secara berulang-ulang.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES (Ilmu Psikologi dan Kognitif) > 1701 Psychology > 170112 Sensory Processes, Perception and Performance
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Psikologi Islam
Depositing User: Muh Hamim
Date Deposited: 09 Mar 2020 06:42
Last Modified: 09 Mar 2020 06:42
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/1079

Actions (login required)

View Item View Item