Pradikta, Dimas Harya (2023) Orientasi Makna Jihad Masa Kini (Studi Komparatif Terhadap Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir Fi Zilal Al-Qur'an). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933805919_prabab_010745.pdf Download (843kB) |
|
Text
933805919_bab1_010726.pdf Download (205kB) |
|
Text
933805919_bab2_010731.pdf Download (393kB) |
|
Text
933805919_bab3_010734.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
|
Text
933805919_bab4_010737.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB) |
|
Text
933805919_bab5_010740.pdf Download (175kB) |
|
Text
933805919_daftarpustaka_010742.pdf Download (179kB) |
|
Text
933805919_suratpernyataan.pdf Download (234kB) |
Abstract
Penelitian skripsi ini yang berjudul ORIENTASI MAKNA JIHAD MASA KINI (STUDI KOMPARATIF TERHADAP TAFSIR AL-MISBAH DAN TAFSIR FI ZILAL AL-QUR’AN) bertujuan untuk mengetahui orientasi makna jihad masa kini yang terkandung di dalam al-Qur’an menurut dua mufasir yang terkenal, yaitu M. Quraish Shihab dan Sayyid Qutb. Di dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Dimana penulis menggunakan suatu teori atau metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang penulis kaji. Adapun metode yang penulis gunakan ialah metode komparatif. Makna jihad menurut M. Quraish Shihab di dalam tafsirnya al-Misbāh ialah cenderung berpandangan lebih inklusif (terbuka) yang tidak selalu identik dengan pertumpahan darah dalam membela agama Allah. Makna jihad menurut M. Quraish Shihab secara umum ialah mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki oleh seseorang seperti bekerja keras, berjuang menuntut ilmu, bersungguh-sungguh atau berjuang serta amal kebajikan untuk membela agama Allah supaya kalimat Allah berdiri tegak diatas muka bumi. Sedangkan pemaknaan jihad menurut Sayyid Qutb di dalam tafisrnya Fī Zilāl al-Qur’an sangat bertolak belakang dengan pendapat M. Quraish Shihab. Jihad menurut Sayyid Qutb merupakan perjuangan ofensif yang dilakukan oleh kaum muslimin melawan segala bentuk penindasan serta kezaliman kaum non muslim maupun kaum muslimin sendiri yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Pemaknaan jihad dari Sayyid Qutb cenderung kepada makna pertumpahan darah dalam membela agama Allah. Pemikiran beliau dilatar belakangi oleh kondisi sosial yang beliau alami selama masa hidupnya. Sayyid Qutb hidup di zaman pemerintahan Presiden Mesir pada saat itu, yaitu Gamal Abdul Nasir yang dinilai oleh Sayyid Qutb sebagai pemerintahan yang thagut. Maka dari itu Sayyid Qutb dianggap mengancam kedaulatan negara yang akhirnya beliau ditahan oleh pemerintah hingga akhirnya harus dihukum mati dengan cara digantung.
Actions (login required)
View Item |