Shoimah, Siti Nur (2023) Tradisi Manganan Dalam Prespektif Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons Di Petilasan Angling Dharma Di Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933712319_prabab.pdf Download (534kB) |
|
Text
bab 1_933712319.pdf Download (359kB) |
|
Text
bab 2_933712319.pdf Download (273kB) |
|
Text
bab 3_933712319.pdf Download (246kB) |
|
Text
bab 4_933712319.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) |
|
Text
bab 5_933712319.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
|
Text
bab 6_933712319.pdf Download (157kB) |
|
Text
daftar pustaka_933712319.pdf Download (223kB) |
|
Text
lampiran_933712319.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
surat publikasi_933712319.pdf Download (52kB) |
Abstract
Penelitian ini didasari atas ketertarikan dari peneliti untuk mengetahui fenomena tradisi manganan di dalam Petilasan Angling Dharma ini hal menarik dalam pola pikir masyarakat yang dikembangkan ajaran Islam, hal tersebut akan memberikan hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaiamana tradisi manganan fungsionalisme struktural Talcott Parsons di Petilasan Angling Dharma Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui3 kelompok aliran dalam pandagan Abangan, NU, Muhammadiyah dalam pola pikir masyarakat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif subyek dari penelitian ini dari beberapa masyarakat, sesepuh desa, tokoh agama, Pengumpulan data dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan langkah reduksi data atau pengelompokan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, teori yang digunakan adalah fungsionalisme struktural Talcott Parsons [AGIL]. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: pola pikir masyarakat terhadap tradisi manganan di dalam Petilasan Angling Dharma Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, ada 3 kelompok di masyarakat Desa Wotanngare. Pertama kelompok Abangan sudah menjadi bagaian tradisi manganan, kedua kelompok Nahdhatul Ulama bisa mengakumudasi karena identik dengan kebutuhan yang telah dilaksanakan, ketiga kelompok Muhammadiyah tidak bisa menerima karena hal tersebut tidak identik dengan ajaranya tetapi lebih menghormati tradisi manganan tersebut. dari 3 kelompok pola pikir yang berbeda, tradisi manganan tetap dilaksanakan. Karena masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai sosial kebudayaannya, dan melestarikan tradisi nenek moyang secara terus-menurus guna sebagai wujud syukur terhadap Allah SWT dan untuk meminta keselamatan, kesejahteraan hidup selanjutnya, adapun jika tidak dilakukan akan menjadi malapetaka
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1608 Sociology > 160804 Rural Sociology 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions) |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Sosiologi Agama |
Depositing User: | Siti Nur Shoimah |
Date Deposited: | 27 Jul 2023 08:20 |
Last Modified: | 27 Jul 2023 08:20 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/9319 |
Actions (login required)
View Item |