Dewi, Vicky Nabila (2023) Implementasi Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 Tentang Standarisasi Fatwa Halal Pada Penamaan Menu Makanan Usaha Kuliner Di Kota Kediri Perspektif Sosiologi Hukum Islam. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931207419_prabab.pdf Download (4MB) |
|
Text
931207419_bab1.pdf Download (630kB) |
|
Text
931207419_bab2.pdf Download (431kB) |
|
Text
931207419_bab3.pdf Download (316kB) |
|
Text
931207419_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (372kB) |
|
Text
931207419_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (515kB) |
|
Text
931207419_bab6.pdf Download (175kB) |
|
Text
931207419_daftarpustaka.pdf Download (391kB) |
|
Text
931207419_sp.pdf Download (341kB) |
Abstract
Akhir-akhir ini usaha kuliner di Kota Kediri yang sedang diminati oleh masyarakat adalah kuliner dengan menggunakan nama menyeramkan, seperti bakso setan, bakso tuyul, mie setan, es pocong, es genderuwo dan lain-lain. Jika suatu peraturan telah diundangkan atau dipublikasikan sesuai mekanisme yang sah dan resmi, maka secara hukum aturan tersebut sudah berfungsi. Secara umum orang berpikir bahwasanya kesadaran masyarakat akan hukum yang tinggi memicu masyarakat mematuhi aturan hukum. Adapun tujuan dari penelitian ini yang pertama untuk mendeskripsikan implementasi Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 tentang Standarisasi Fatwa Halal dan yang kedua untuk mendeskripsikan tinjauan sosiologi hukum terhadap penamaan menu makanan usaha kuliner di Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh langsung dari narasumber yang bersangkutan dan data sekunder yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yang pertama adalah ketiga tempat usaha kuliner di Kota Kediri yakni Mie Kober Kediri, Mie Setan Mbak Ning dan Bakso Ojo Lali Cak Trimo belum sepenuhnya menerapkan ketentuan yang ada dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 tentang larangan penggunaan nama setan pada produk makanan. Sehingga para pelaku usaha masih menggunakan nama-nama setan tersebut untuk produk makanannya guna memikat minat atau rasa penasaran para konsumen dan untuk menggambarkan rasa pedas pada makanannya. Sedangkan yang kedua, menurut perspektif sosiologi hukum Islam yang dilihat dari 4 indikator kesadaran hukum secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa ketiga pemilik usaha kuliner di Kota Kediri dan para konsumen terhadap kesadaran dan kepatuhan aturan hukum mengenai larangan menggunakan nama setan pada produk makanan yang diatur dalam Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2003 masih cukup rendah, karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman. Sehingga pemerintah perlu upaya ekstra untuk mensosialisasikan kepada para pelaku usaha
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180119 Law and Society (Hukum dan Masyarakat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Vicky Nabila Dewi |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 04:11 |
Last Modified: | 22 Jun 2023 03:45 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/8709 |
Actions (login required)
View Item |