Muntaha, Muhammad Dimas Anwaril (2023) Pertimbangan Hakim dalam menentukan kadar Mu'ah dan Nafkah Iddah bagi Istri yang dicerai (Studi Putusan Pengadilan Agama Kabupaten Kediri Nomor 778/Pdt.G/2022/PA.Kab.Kdr). Undergraduate (S1) thesis, Iain kediri.
Text
931105617_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
931105617_bab1.pdf Download (167kB) |
|
Text
931105617_bab2.pdf Download (812kB) |
|
Text
931105617_bab3.pdf Download (144kB) |
|
Text
931105617_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (694kB) |
|
Text
931105617_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (573kB) |
|
Text
931105617_bab6.pdf Download (252kB) |
|
Text
931105617_daftarpustaka.pdf Download (224kB) |
|
Text
931105617_suratperyataan.pdf Download (179kB) |
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai kewajiban suami dalam perkara cerai talak. Banyak suami yang pergi begitu saja karena tidak mau membayar kewajiban nafkah ‘iddah dan mut’ah tersebut akibatnya putusan menjadi tidak bermanfaat. Pengadilan Agama sebagai lembaga berwenang menentukan pembayaran nafkah ‘iddah dan mut’ah harus memberikan upaya dalam menjamin pelaksanaan pembayaran nafkah ‘iddah dan mut’ah yang diakibatkan putusan pengadilan tersebut agar putusan yang dikeluarkan memenuhi asas kepastian, kemanfaatan dan keadilan bagi pihak-pihak yang berperkara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana cara hakim dalam menentukan besarnya pembayaran nafkah ‘iddah dan mut’ah pada perkara cerai talak. Kemudian untuk menjelaskan bagaimana upaya hakim dalam memberikan jaminan pembayaran nafkah ‘iddah dan mut’ah pada perkara cerai talak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dimana sumber data ini diperoleh secara langsung (wawancara) dengan Hakim dan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Kediri. Setelah semua data terkumpul, maka data itu diolah dan dianalisa secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni: (1) cara yang ditempuh oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Kediri dalam menentukan nafkah ‘iddah dan mut’ah yaitu melalui kesepakatan para pihak yang berperkara dengan melihat penghasilan dari suami. Hakim memiliki pertimbangan yang berbeda dalam menentukan besaran nafkah ‘iddah dan mut’ah. Perbedaan tersebut yaitu dalam menentukan nafkah ‘iddah dilihat dari kebiasaan suami memberikan nafkah kepada isteri setiap harinya. Sedangkan dalam menentukan nafkah mut’ah dapat dilihat dari lamanya usia perkawinan dan kelayakan di Kabupaten Kediri. (2) upaya yang dilakukan hakim yaitu menunda persidangan ikrar talak selama enam bulan dan menahan akta cerai dari suami sebagai jaminan agar terbayarnya nafkah ‘iddah dan mut’ah. Upaya yang dilakukan oleh hakim pada dasarnya merupakan upaya secara administratif.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Muhammad Dimas Anwaril Muntaha |
Date Deposited: | 08 Jun 2023 03:38 |
Last Modified: | 08 Jun 2023 03:38 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/8559 |
Actions (login required)
View Item |