Hak-Hak Perempuan Perspektif Bisri Mustofa Dan Quraish Shihan

Wilwadikta, Qur'ani Parang (2023) Hak-Hak Perempuan Perspektif Bisri Mustofa Dan Quraish Shihan. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
933806618_prabab.pdf

Download (832kB)
[img] Text
933806618_bab1.pdf.pdf

Download (605kB)
[img] Text
933806618_bab2.pdf.pdf

Download (957kB)
[img] Text
933806618_bab3.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
933806618_bab4.pdf.pdf

Download (835kB)
[img] Text
933806618_SuratPernyataanPersetujuanPublikasi.pdf

Download (175kB)

Abstract

Pembicaraan tentang “Perempuan” sangat menarik untuk dibicarakan ditengah keperkasaan laki laki dalam mengendalikan pimpinan. Di dalam Islam kajian terhadap perempuan mendapat perhatian khusus dan mempunyai tempat tersendiri begitu besarnya perhatian yang diberikan Islam kepada perempuan untuk mengangkat hakhaknya tidak terlepas dari perhatian al-Qur’an yang menempatkan perempuan secara khusus dalam satu surat dengan menamakan surat tersebut dengan surah an-Nisa>’ yang berarti perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan yakni menitik beratkan pada lima tema pada surah an-Nisa>’, yang mana lima ayat tersebut membahas tentang hak hak perempuan yaitu: 1. Poligami, 2. Mahar, 3. Waris, 4. Mendapat perlakuan baik, 5. Nafkah. Perbandingan hasil penelitian tentang pemikiran antara kedua penafsir meliputi dua aspek: 1. Metode Penafsiran dan 2. Hasil penafsiran. Jenis penelitian ini, peneliti memakai penelitian pustaka (Library reseach) Untuk menguraikan data pada hal tersebut peneliti mengambil metode kualitatif, untuk penghimpunan data penelitian menggunakan metode dokumentasi, peneliti menggunakan metode kajian konten analisis untuk memahami lebih jauh pemikiran serta penafsiran kedua tokoh terhadap ayat ayat tentang hak hak perempuan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pemikiran kedua mufasir. Berdasarkan hasil penelitian tentang pemikiran antara kedua penafsir, yang membahas surah an-Nisa>. Peneliti menemukan persamaan dan perbedaan pemikiran tentang hak-hak perempuan. Persamaan keduanya mereka menafsirkan dengan bilra’yi akan tetapi Bisri Mustofa menambah dengan ilmu fiqih, sufi sementara Quraish Shihab Bilra’yi akan tetapi lebih ekploratif. Tentang 1. keadilan poligami persamaan pendapat boleh menikahi2,3,4 perempun. Perbedaannya Mustofa Bisri menyatakan turunnya ayat ini mengatur tentang dipoligami sementara Quraish Shihab menyatakan jika ayat tersebut bukan membuat peraturan tentang poligami, tapi membatasi ruang poligami, 2. Persamaan diantara keduanya mewajibkan suami memberi mahar dan jika mahar dikembalikan, laki laki boleh menerima Quraish Shihab menekankan asal tidak dengan cara licik atau paksaan.3. Keadilan Mawaris. Keduanya beerpendapat bahwa laki-laki memilikidua bagian perempuan. Namun didalam tafsir al-Misba>h> tidak disebutkan contoh harta yang tertinggal untuk dibagikan. 4. Persamaan dari keduanya tidak dipebolehkan mewarisi istri istri yang ditinggal suaminya dan beberapa persamaan lainnya perbedaannya kata ma’ru>f, di al-Ibri>z memaknainya dengan baik sementara di al-Misba>h} mengutip pendapat ulama’tidak mengganggu, tidak memaksa.5. Nafkah Perbedaan yang sangat terlihat ketika keduanya memaknai al-Rija>lu qowwamu>na a’la an-Nisa>’.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY (Studi Kemasyarakatan, incl : sosiologi) > 1607 Social Work (Kesejahteraan Sosial) > 160703 Social Program Evaluation
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Qur'ani Parang WIlwadikta
Date Deposited: 29 May 2023 06:27
Last Modified: 29 May 2023 07:35
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/8442

Actions (login required)

View Item View Item