Studi Tematik Atas Penafsiran Shaikh Nawawi al-Bantani> Terhadap Ayat-Ayat Tentang Shirik

Khoironi, M. Yusuf (2014) Studi Tematik Atas Penafsiran Shaikh Nawawi al-Bantani> Terhadap Ayat-Ayat Tentang Shirik. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
903300610 prabab.pdf

Download (408kB)
[img] Text
903300610 BAB I.pdf

Download (301kB)
[img] Text
903300610 BAB II.pdf

Download (403kB)
[img] Text
903300610 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (413kB)
[img] Text
903300610 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (425kB)
[img] Text
903300610 BAB V.pdf

Download (136kB)
[img] Text
903300610 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (162kB)

Abstract

Usaha-usaha untuk mengungkapkan kandungan al-Qur’an telah berabad-abad lamanya sehingga melahirkan banyak mufassir yang tidak hanya berasal dari bangsa Arab saja, namun dari berbagai bangsa termasuk Indonesia. Hasil penafsiran oleh bangsa Indonesia tidak hanya terbatas pada karya tafsir yang berbahasa Indonesia saja melainkan juga tafsir yang berbahasa Arab, diantaranya adalah tafsir Murah} Labi>d li Kashf Ma’na> Qur’a>n Maji>d atau dikenal dengan nama al-Tafsi>r al-Muni>r li Ma’a>lim al-Tanzi>l karya Shaikh Nawawi al-Bantani. Sebagai seorang mufassir, tentunya Shaikh Nawawi tidak bisa berpaling dari kondisi sosial masyarakatnya yang masih memegang kuat tradisi, dan juga masyarakat yang masih awam terhadap ajaran Islam terutama ajaran ketuhanan. Dengan demikian kebiasaan yang selama ini masyarakatnya lakukan kemungkinan mengandung unsur shirik. Kiranya Shaikh Nawawi memberikan penjelasan yang tentang konsep shirik dalam tafsirnya. Shirik sebagai sebuah perilaku terus mengalami perubahan bentuk dan modelnya –seiring dengan perubahan dinamika kehidupan masyarakat- yang secara substansinya tidak mengalami perubahan, dengan demikian perlu diketahui sejauh mana Shaikh Nawawi menjelaskan konsep syirik melalui penafsirannya dengan kapasitas keilmuwan yang dimilikinya. Karena Shaikh Nawawi merupakan nama yang masyhur kepiawaiannya dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur'an dengan buah karya tafsirnya yang terkenal hingga saat ini. Kemudian mencoba untuk dikontekskan dengan masa kekinian. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi yang selanjutnya dianalisa dengan metode deskriptif analitis. Khusus dalam penelitian biografi metode penelitian historis yang banyak digunakan. Untuk mencermati makna-makna yang terkandung dalam penafsiran Shaikh Nawawi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan hermeneutik. Dengan pendekatan ini diharapkan bisa mengkaji dan mengkritisi penafsiran-penafsirannya sehingga mampu mengungkap dan mengakomodir makna yang lebih luas. Karena lingkup hermeneutik menyoroti sebuah pengertian dengan sudut pandang pengarang, pembaca, serta bacaan itu sendiri. Adapun hasil dari penelitian ini adalah penafsiran Shaikh Nawawi banyak mengutip dan menukil penjelasan dari para ulama sebelumnya. Pembicaraan mengenai shirik menurut Shaikh Nawawi dalam Tafsirnya tidak jauh berbeda dengan pendapat dan pembagian ulama dalam hal tersebut, dan hal ini berpengaruh pada konsep Shaikh Nawawi tentang tema shirik, yakni shirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT. dengan yang lainnya, mengenai zat-Nya, sifat-Nya, dan af‘a>l -Nya, baik secara keseluruhan maupun sebagiannya saja, dan shirik dibagi dua macam, shirik besar yang berakibat tidak terampuninya dosa tersebut dan ditempatkan di neraka jahannam selamanya, kedua shirik kecil yaitu sesuatu yang dinamakan shirik oleh syara' dan tidak sampai kepada shirik besar, sehingga masih dapat terampuni dosa pelakunya. Perbuatan shirik mengalami perubahan seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat, tetapi substansinya sama. Oleh karenanya dibutuhkan penelusuran yang komprehensif supaya tidak mudah mengatakan dan menghukumi kafir dalam masalah tersebut. Beriman kepada Allah SWT dan mengesakan-Nya merupakan satu landasan dari seluruh rukun Iman dan amalan di dalam Islam merujuk kepadanya. Hakikat dan intisari dari tauhid adalah agar bisa melihat segala perintah dari Allah SWT dengan penglihatan yang bisa memalingkan perhatian kepada yang lain, agar menyembah-Nya dengan suatu ibadah yang khusus bagi-Nya, tanpa menggunakan satu pun jenis ibadah tersebut kepada selain-Nya. Ini merupakan tauhid kepada Allah yang mengutus para Rasul, yaitu peng-esaan oleh seorang hamba terhadap Tuhannya di dalam niat dan keikhlasan, dengan penuh kecintaan, kerendahan dan ketundukan kepada-Nya yang paling sempurna.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030305 Tafsir Al-Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Muh Hamim
Date Deposited: 28 Mar 2023 02:39
Last Modified: 28 Mar 2023 02:39
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/8033

Actions (login required)

View Item View Item