Fitriansah, Ahmad Rizki (2016) Analisis Seni Dan Gaya Penyampaian Pesan Dakwah Dalam Naskah Amalan Majelis Rotib Wa Sholawat. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933500412-prabab.pdf Download (2MB) |
|
Text
933500412-bab1.pdf Download (535kB) |
|
Text
933500412-bab2.pdf Download (633kB) |
|
Text
933500412-bab3.pdf Download (413kB) |
|
Text
933500412-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
933500412-bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (790kB) |
|
Text
933500412-bab6.pdf Download (373kB) |
|
Text
933500412-DaftarPustaka.pdf Download (211kB) |
|
Text
933500412-LAMPIRAN.pdf Download (680kB) |
Abstract
Dakwah merupakan usaha untuk mengubah masyarakat sebagai subjek dakwah ke arah yang lebih baik, lebih sejahtera, baik lahiriah maupun batiniah, selain itu dakwah juga bisa diartikan mengubah suatu situasi yang lebih baik sesuai ajaran Islam. Sedangkan secara bahasa, dakwah berarti ajakan, undangan atau panggilan. Penelitian dilakukan terhadap Seni dan Gaya Penyampaian Pesan Dakwah Majelis Rotib Wa Sholawat yang berdakwah melalui Majelis Ta’lim dengan amalan Dzikir Rotib Al-Haddad dan Sholawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana seni dan gaya penyampaian pesan dakwah dalam amalan Majelis Rotib Wa Sholawat. Penelitian ini menggunakan landasan teori Dakwah, Seni dan Sastra serta Analisis Wacana Theo Van Leeuwen. Metode kualitatif deskriptif berdasarkan pendekatan Analisis Pesan Dakwah dan Analisis Wacana Theo Van Leeuwen. Menganalisis bagaimana seni dan gaya penyampaian pesan dakwah dalam amalan Majelis Rotib Wa Sholawat. Sumber data utama pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari naskah amalan Majelis Rotib Wa Sholawat dan wawancara dengan pendiri Majelis yaitu Habib Husein Bin Abu Bakar Ba’abud. Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Majelis ROSHO pada awalnya hanyalah sebuah rutinan Rotib (Alatthos dan Alhaddad) kecil-kecilan yang bertempat dirumah Bpk. H. Bayu di Kras Kab. Kediri sekitar 3 tahun yang lalu. Semakin lama, karena jama’ah yang mengikuti rutinan tersebut semakin banyak, maka oleh Alhabib Husein Ba’abud (penggagas awal rutinan ini) rutinan ini dijadikan sebuah Majlis, dengan saran dan bimbingan dari Alhabib Alwy Ba’agil dari Ketapang Madura, dan awrod yang dibaca juga dari beliau Alhabib Alwy Ba’agil.. Hasil Analisis amalan majelis Rotib Wa Sholawat adalah sebagai berikut: Naskah “Qosidah Berkat Sholawat Maksiat Minggat” dihadirkan dengan mengangkat seni dan penyampaian pesan dakwah kepada masyarakat. Dengan strategi inklusi yakni tokoh masyarakat yang hadir untuk membantu Majelis ini menyampaikan pesan-pesan dakwahnya kepada penerima dakwah (mad’u) dengan menggunakan pengeruh tokoh masyarakat. Yang dimaksud tokoh masyarakat disini adalah Ulama’ dan Umara’ yang terdapat dalam Syair Qosidah Berkat Sholawat Maksiat Minggat. Seni yang terdapat dalam naskah ini ialah memasukkan unsur persuasi kepada penerima dakwah (mad’u) yang dikemas dalam syair qosidah. Unsur pelajaran, manfaat dan seruan untuk bersholawat terlihat sebagai tujuan isi dakwah yang terkandung dalam syair qosidah.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE (Ilmu Bahasa, Komunikasi dan Budaya) > 2001 Communication and Media Studies > 200105 Organisational, Interpersonal and Intercultural Communication |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 31 Oct 2019 01:17 |
Last Modified: | 31 Oct 2019 01:17 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/799 |
Actions (login required)
View Item |