Arwandie, Muhamad Saiq (2014) Faktor-Faktor yang Meyebabkan Perubahan Perilaku Kyai Dari Poligami Ke Monogami (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam, Blitar). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
Saiq prabab.pdf Download (83kB) |
|
Text
Saiq BAB I.pdf Download (239kB) |
|
Text
Saiq BAB II.pdf Download (321kB) |
|
Text
Saiq BAB III.pdf Download (157kB) |
|
Text
Saiq BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
|
Text
Saiq BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
|
Text
Saiq BAB VI.pdf Download (84kB) |
|
Text
Saiq DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (122kB) |
Abstract
Dalam lingkungan pesantren, Kyai baik sebagai Pengasuh ataupun sebagai dzuriyah, memiliki peran penting sebagai sentral suri tauladan bagi para santri secara khusus dan masyarakat secara umumnya. Dengan demikian gaya hidup berpoligami tokoh pesantren, termasuk juga hal yang menjadi sorotan kalangan santri dan masyarakat umum yang diperhatikan sebagai bentuk gaya hidup yang sejalan dengan syariat, yang tidak bisa dijalankan oleh semua orang apalagi hanya dijalankan asal-asalan. Kyai adalah Tokoh dan Ulama yang lebih dikenal karena pengetahuan dalam bidang agama dan akhla>k al-kari>mah kepada siapapun dan disaat apapun. Gaya hidup tokoh-tokoh pesantren ini bukanlah rekayasa dan sensasi untuk mencari kedudukan di hati manusia, sehingga tidak salah jika gaya hidup mereka menjadi sorotan dalam kehidupan pesantren dan masyarakat umum. Karena gaya hidup mereka memang berpedoman dan berprinsip pada dasar-dasar yang jelas. Di pondok pesantren Mamba’ul Hikam, Mantenan, Slemanan, Blitar tokoh pendirinya melakukan pernikahan sebanyak 3 (tiga) kali, tetapi tidak sampai terjadi poligami. Generasi berikutnya, dua tokoh dari pondok pesantren tersebut melakukan poligami. Hal ini berbeda dengan generasi ke tiga, yaitu generasi sekarang yang tidak ada satupun yang melakukan poligami. Bentuk perilaku generasi ke tiga yang tidak berpoligami tentunya ada faktor-faktor yang menjadi penyebabnya dan bentuk perubahan dari generasi sebelumnya yang berpoligami ke generasi saat ini, tentunya terjadi proses-proses sehingga generasi saat ini tidak ada satupun yang melakukan poligami dalam pernikahan. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dari poligami ke monogami dan proses perubahannya adalah dua hal yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan yang dalam peneletian ini hanya dengan menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian ini, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dari poligami ke monogami adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor kepribadian pelaku, faktor ekonomi dan faktor pendidikan. Faktor eksternal adalah bentuk dari pesan KH. Abdul Ghafur selaku pendiri pondok pesantren Mamba’ul Hikam dalam bentuk anjuran, supaya sanak keturunannya tidak melakukan poligami. Sedangkan proses perubahan perilaku yang terkesan alami adalah bermula dari perenungan yang mendalam tentang tanggung jawab dan poligami yang saling tarik ulur, sehingga untuk bisa tetap menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai generasi dan mencetak generasi pesantren, dengan mengukur kemampuan diri, tidak berpoligami adalah pilihan hidup supaya tanggung jawab bisa dijalankan dengan tanggung jawab.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Nikah (Marriage) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 14 Feb 2023 03:44 |
Last Modified: | 14 Feb 2023 03:44 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/7689 |
Actions (login required)
View Item |