Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Utang Piutang pada Kegiatan Pertanian di desa Selopanggung Kecamatan Semen kabupaten Kediri

Anggraini, Selfi (2022) Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Praktik Utang Piutang pada Kegiatan Pertanian di desa Selopanggung Kecamatan Semen kabupaten Kediri. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
931211018_prabab[1].pdf

Download (1MB)
[img] Text
931211018_bab1[1].pdf

Download (3MB)
[img] Text
931211018_bab2[1].pdf

Download (4MB)
[img] Text
931211018_bab3[1].pdf

Download (606kB)
[img] Text
931211018_bab4[1].pdf
Restricted to Registered users only

Download (560kB)
[img] Text
931211018_bab5[1].pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB)
[img] Text
931211018_bab6[1].pdf

Download (566kB)
[img] Text
931211018_daftarpustaka[1].pdf

Download (471kB)
[img] Text
931211018_suratperyataan[1].pdf

Download (303kB)

Abstract

Kata Kunci: Utang Piutang, Pertanian, Fiqh Muamalah Utang piutang pada kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat desa Selopanggung kecamatan Semen kabupaten Kediri. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana pratik utang piutang pada kegiatan pertanian di desa Selopanggung kecamatan Semen kabupaten Kediri. (2) Bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap pratik utang piutang pada kegiatan pertanian di desa Selopanggung kecamatan Semen kabupaten Kediri. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik untuk memperoleh data menggunakan observasi,wawancara dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan cara menelaah seluruh data yang sudah ada, mereduksi data, menyajikan data lalu penarikan kesimpulan. tahap terakhir yang digunakan adalah pengecekan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi dan ketekunan pengamatan. Objek penelitian ini dilakukan di desa Selopanggung kecamatan Semen kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam praktik perjanjian yang dilakukan yaitu perjanjian secara lisan dengan datang langsung kepada pemberi pinjaman. Ketika melakukan perjanjian pemberi pinjaman dengan petani melakukan perjanjian untuk pelunasannya, petani harus menyetorkan hasil panen kepada pemberi pinjaman dengan harga dibawah pasar dan pembayaran hutangnya dipotong dari hasil penjualan panen jagung. Ketika petani menyetorkan hasil panennya kepada pemberi hutang, pemberi hutang memberikan harga hasil panen yaitu selisih 700 rupiah per kilo dengan harga pasar.Oleh karena itu dapat merugikan salah satu pihak yaitu petani.Peranjian yang dilakukan oleh masyarakat desa Selopanggung merupakan perjanjian turun temurun sesuai adat kebiasan. Ditinjau dari fiqh muamalah praktik utang piutang jagung pada kegiatan pertanian belum sesuai dengan karena disini masyarakat ketika melakukan praktik utang piutang terdapat salah satu pihak yang dirugikan dan hal ini bertentangan dengan pendapat para ulama yang mengategorikan bunga sebagai riba. Dengan ini agar tidak terjadi riba dalam utang piutang tersebut, maka akad yang digunakan adalah akad jual beli yang di tangguhkan (baí bitsaman ajil) yang mana pembayaran atau penyerahan uangnya di berikan kemudian hari atau di tangguhkan dengan periode waktu yang sudah ditentukan.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180119 Law and Society (Hukum dan Masyarakat)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Selfi Anggraini
Date Deposited: 08 Nov 2022 04:19
Last Modified: 08 Nov 2022 04:19
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/6791

Actions (login required)

View Item View Item