Sulistyaningsih, Vivi (2022) Prosesi Nganten Keris Sebagai Pertanggung Jawaban Keluarga Purusa Atas Status Wanita Dan Anaknya Bagi Pasangan Perkawinan Beda Agama Tinjauan Hukum Islam. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931109618_prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
931109618_bab1.pdf Download (517kB) |
|
Text
931109618_bab2.pdf Download (780kB) |
|
Text
931109618_bab3.pdf Download (401kB) |
|
Text
931109618_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) |
|
Text
931109618_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (550kB) |
|
Text
931109618_bab6.pdf Download (187kB) |
|
Text
931109618_daftar_pustaka.pdf Download (401kB) |
|
Text
931109618_suratpernyataan.pdf Download (565kB) |
Abstract
Perkawinan merupakan momentum yang penting dalam kehidupan terutama bagi masyarakat adat. Dalam masyarakat adat menyangkut menyatukan kedua keluarga. Salah satu adat perkawinan yang unik dan berasal dari daerah Bali yaitu tradisi perkawinan nganten keris. Dalam tradisi perkawinan nganten keris tidak adanya kehadiran mempelai laki-laki dalam prosesi perkawinan sehingga dalam prosesi perkawinan hanya dihadiri oleh mempelai wanita saja. Dalam tradisi adat ini ketidak hadiran mempelai pria digantikan oleh sebilah keris, sehingga dalam prosesi perkawinan mempelai wanita disandingkan oleh sebilah keris. Oleh karena faktor itu penulis sangat tertarik untuk meneliti perkawinan nganten keris dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1). Bagaimana praktik prosesi tradisi nganten keris ? 2). Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktik prosesi tradisi nganten keris ? Dalam penelitian mengambil metode kualitatif yaitu dengan memahami ruang lingkup interaksi kehidupan serta upaya untuk memahami bahasa dan tafsiran mengenai dunia sekitar serta cara berinteraksi dengan orang yang berhubungan dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk memahami serta menggali informasi serta pengalaman. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Dalam teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, dan analisis data berupa reduksi data, paparan dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah : pertama, prosesi tradisi ini dilakukan pernikahan beda kasta pada masa kerajaan, apabila seorang raja ingin menikah dengan wanita yang kastanya di bawahnya untuk dijadikan istri ataupun selirnya maka sebagai pengganti kehadiran raja saat proses perkawinan berlangsung digantikan oleh sebilah keris milik sang raja. Kemudian tradisi ini diadaptasi oleh masyarakat Hindu di Bali pada saat ada permasalahan calon mempelai wanita sudah terlanjur berbadan dua dan calon mempelai laki-laki tidak dapat hadir dalam prosesi perkawinan berlangsung. Kedua, prosesi adat perkawinan nganten keris tidak sesuai dengan hukum Islam, karena termasuk urf fasid yang tidak memenuhi syarat sah rukun perkawinan sebab tidak adanya kehadiran mempelai laki-laki dalam proses pelaksanaanya. Bagaimanapun hakikatnya perkawinan adalah menyatukan dua insan manusia antara laki-laki dan wanita. Menurut hukum Islam nganten keris menimbulkan kemudharatan dari pada kemaslahatan karena tidak ada pengakuan secara hukum atas perkawinan nganten keris. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada menarik kemaslahatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180119 Law and Society (Hukum dan Masyarakat) 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Nikah (Marriage) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Vivi Sulistyaningsih |
Date Deposited: | 26 Jul 2022 04:00 |
Last Modified: | 26 Jul 2022 04:00 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/5217 |
Actions (login required)
View Item |