Faishol, Bagus Achmad (2016) Pernikahan Tunggal Wuwung Dalam Pandanagan Hukum Islam di Desa Karangsono Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
cover_DEPAN LENGKAP.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (530kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (943kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (320kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (633kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (697kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (285kB) |
|
Text
DAFTAR PUSAKA.pdf Download (118kB) |
|
Text
DAFTAR LAMPIRAN_PEDOMAN WAWANCARA.pdf Download (374kB) |
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya larangan seperti itu masyarakat jawa khususnya di Desa Karangsono menganggap tradisi pernikahan tunggal wuwung sebagai hukum yang harus di taati (dilaksanakan) misalnya saja dari tradisi Jawa selain larangan pernikahan tunggal wuwung yaitu perhitungan hari menurut adat Jawa menjelang pelaksanaan pernikahan, karena jika hal tersebut tidak dilaksanakan maka mereka percaya akan terjadi sesuatu musibah. Islam tidak terdapat larangan pernikahan tunggal wuwung tetapi dalam hukum perkawinan Islam dikenal asas yang di sebut dengan asas selektifitas. Penelitian ini berdasarkan lokasi sumberdatanya termasuk kategori penelitian lapangan, dan ditinjau dari segi sifat-sifat data termasuk dalam penelitian kualitatif, berdasarkan pembahasanya termasuk penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan mulai dari reeduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Untuk menguji ke abasahan data dilakukan perpanjangan kehadiran, trigulasi, pembahasan teman sejawat dan klarifikasi informan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1). pendapat masyarakat Desa Karangsono ada dua persepsi yaitu mayoritas masyarakat percaya tentang larangan pernikahan tunggal wuwung berdasarkan fakta telah terkena musibah yang di alami pelaku pernikahan tunggal wuwung karena tidak taat pada larangan adat. persepsi kedua tidak percaya dengan adanya larangan pernikahan tunggal wuwung karena atas dasar agama yang kuat dan hanya percaya kepada Allah SWT jodoh,musibah mati hanya kehendak Allah SWT. 2). meskipun dalam praktek pernikahan tunggal wuwung dilaksanakan dengan menggunakan pernikahan dalam Islam tetapi tetap melanggar adat dan pada kenyataanya pelaku pernikahan tunggal wuwung mendapat musibah. 3). Pernikahan tunggal wuwung yang selama ini tetap dipegangi dan dipercayai masyarakat Desa Karangsono jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam karena tidak dijelsakan dalam al-Quran maupun al-Sunnah. Namun dalam kenyataannya bagi salah satu masyarakat yaitu yang di alami oleh pelaku pernikahan tersebut telah mendapat musibah yang mengakibatkan orang tuanya kecelakaan. Akan tetapi Islam mengajarkan bahwa semua musibah datang hanya dari Allah SWT. Dan itu semua hanya ujian bagi setiap manusia agar tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 26 Jun 2019 04:10 |
Last Modified: | 26 Jun 2019 04:10 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/461 |
Actions (login required)
View Item |