Fitrianingrum, Laila Nur (2020) Jual Beli Telur Puyuh Dengan Sistem Kanthetan Di Tinjau Dari Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Wanengpaten Kecamatan Gampengrejo). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931205016_prabab.pdf Download (514kB) |
|
Text
931205016_bab1.pdf Download (388kB) |
|
Text
931205016_bab2.pdf Download (407kB) |
|
Text
931205016_bab3.pdf Download (262kB) |
|
Text
931205016_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
|
Text
931205016_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
Text
931205016_bab6.pdf Download (190kB) |
|
Text
931205016_daftarpustaka.pdf Download (405kB) |
|
Text
931205016_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maka dari itu manusia melakuakan transaksi satu dengan yang lain untuk memenuhinya, traksaksi yang biasa dilakukan di zaman sekarang berupa jual beli karena dalam praktiknya jual beli dinilai lebih baik, dalam Islam juga menghalalkan jual beli yang jelas dalam al-qur‟an, jual beli yang dimaksud haruslah sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan. Puyuh merupakan hewan yang sering menjadi objek jual beli untuk memenuhi kebutuhan sebagai bahan makanan yang dirasa lebih murah dibandingkan daging lain. Puyuh ini selain bisa di jual daging dan telurnya . Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana praktik jual beli telur puyuh dengan sistem kanthetan dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap jual beli telur puyuh di Desa Wanengpaten. Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan ( field research ) di desa Wanengpateng Gampengrejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang dikumpulkan disusun dan dianalisis dengan menggunakan menggunakan metode kualitatif, yakni mendekripsikan data data mengenai jual beli telur puyuh, kemudian dianalisis dengan pola pikir induktif yang mana berpijak pada fakta yang ada di lapangan, yaitu menganalisis menggunakan teori jual beli hukum Islam, sehingga pada akhirnya didapatkan suatu kesimpulan. Di dalam praktik jual beli telur puyuh di Desa Wanengpaten bahwasanya tengkulak berbuat curang terhadap peternak dengan berbohong mengenai kenaikan harga di pasar. Pada saat harga telur puyuh mengalami kenaikan, tengkulak hanya membayar setengahnya saja, dan membayar sisanya saat penyerahan telur berikutnya. Pada hari berikutnya tengkulak tidak melunasi sisa pembayaran dan hanya membayar telur setengah lagi dan hal ini berkelanjutan hingga harga telur mengalami penurunan. Pada saat harga turun tengkulak melunasi semua sisa pembayarannya kepada peternak akan tetapi sangat disayangkan tengkulak membayar sisa pembayaran telur dengan menyamakan harga saat turun. Harusnya membayar sesuai dengan harga naik. Sehingga jual beli tersebut terdapat unsur gharar dan jual beli menjadi batal. Sejalan dengan uraian diatas, sebaiknya peternak bersikap lebih tegas agar hal demikian tidak terulang lagi. Dan tengkulak haruslah melaksanakan jual beli sesuai dengan kesepakatan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial Law, Islamic Contract Law) > 18012701 Bai’, Tijarah (Trading) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Mokamad Mahbub Junaidi |
Date Deposited: | 18 Mar 2022 02:38 |
Last Modified: | 18 Mar 2022 02:38 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/3886 |
Actions (login required)
View Item |