Mansur, Abu (2019) Penggunaan ‘Urf Sebagai Landasan Berfikir Masyarakat Muslim Terhadap Tradisi Larangan Pernikahan Adat Antar Anak Pertama (Studi Kasus Di Desa Kebonduren Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
901100113 prabab.pdf Download (1MB) |
|
Text
901100113 bab1.pdf Download (611kB) |
|
Text
901100113 bab2.pdf Download (663kB) |
|
Text
901100113 bab3.pdf Download (335kB) |
|
Text
901100113 bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (627kB) |
|
Text
901100113 bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (548kB) |
|
Text
901100113 bab6.pdf Download (8kB) |
|
Text
901100113 daftar pustaka.pdf Download (231kB) |
Abstract
Peradaban sekarang di zaman modern dan serba digitalisasi, masih banyak menganut kepercayaan-kepercayaan tentang larangan nikah yang ada di lingkungan masyarakat. Seperti salah satunya larangan pernikahan adat antar anak pertama yang terjadi di Desa Kebonduren Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, yang menjadikan faktor larangan perkawinan tersebut ialah, jika calon pengantin dari kedua belah pihak baik calon suami ataupun calon istri samasama anak pertama dari keluarganya masing-masing. Padahal masyarakat di Desa Kebonduren mayoritas beragama Islam, sedangkan dalam Islam sendiri tidak ada larangan nikah terkait larangan pernikahan adat antar anak pertama. Sehingga dalam hal ini muncul dualisme kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah yaitu bagaimanakah argumen masyarakat muslim terhadap tradisi larangan pernikahan adat antar anak pertama. Dalam mengkaji permasalahan ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa penelitian lapangan dengan pendekatan yang di gunakan adalah fenemenologi yang tujuannya supaya bisa memperoleh makna mendalam dari sebuah peristiwa yang ada. Dalam penelitian ini, sumber data utama yang digunakan adalah informasi dari para informan, dilengkapi dengan sumber data skunder dan tersier. Pengumpulan data tersebut ditempuh dengan tiga langkah yaitu: obserfasi dan riset dengan cara interview, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan ‘Urf sebagai landasan berfikir masyarakat muslim terhadap tradisi larangan pernikahan adat antar anak pertama di Desa Kebonduren itu terbagi menjadi 3 golongan yaitu: Muslim abangan, masih mempercayai mitos, karena cerita nenek moyang dan apabila melanggarnya takut kena bala’. Muslim Priyai, yang menghormati, karena merupakan kebudayaan adat yang ada. Muslim Santri, tidak mempercayai mitos, karena berdasarkan ‘Urf, larangan pernikahan antara anak pertama merupakan ‘Urf Fasid. Faktor yang melatar belakangi tradisi larangan pernikahan adat antar anak pertama, adalah mitos/legenda masyarakat yang masih di percaya masyarakat Desa Kebonduren dan juga dari cerita dari nenek moyang dan turun temurun hingga sampai saat ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Nikah (Marriage) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Mokamad Mahbub Junaidi |
Date Deposited: | 29 Oct 2021 02:25 |
Last Modified: | 29 Oct 2021 02:25 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/2656 |
Actions (login required)
View Item |