Resepsi Ustaz Adi Hidayat Dan Gus Baha Terhadap Qs An-Nur [24]: 26

Subki, Tajudin (2025) Resepsi Ustaz Adi Hidayat Dan Gus Baha Terhadap Qs An-Nur [24]: 26. Undergraduate (S1) thesis, UIN Syekh Wasil Kediri.

[img] Text
21102061_prabab.pdf

Download (3MB)
[img] Text
21102061_bab1.pdf

Download (664kB)
[img] Text
21102061_bab2.pdf

Download (786kB)
[img] Text
21102061_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (806kB) | Request a copy
[img] Text
21102061_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (785kB) | Request a copy
[img] Text
21102061_bab5.pdf

Download (555kB)
[img] Text
21102061_daftarpustaka.pdf

Download (423kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji resepsi Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha terhadap QS An-Nūr [24]: 26, ayat yang dalam kajian akademis sering dikaitkan dengan konsep jodoh dan kafā’ah dalam pernikahan. Namun, pemaknaan ini tidak selalu selaras dengan realitas sosial, karena tidak semua individu mendapatkan pasangan yang sesuai dengan makna literal ayat. Selain itu, ulama terdahulu memiliki berbagai penafsiran terhadap ayat ini, sehingga pemaknaannya terus berkembang hingga saat ini, termasuk melalui resepsi yang disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha. Penelitian ini berfokus pada dua pertanyaan utama: 1) Bagaimana resepsi Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha terhadap QS An-Nūr [24]: 26? 2) Bagaimana bentuk tipologi resepsi Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha terhadap QS An-Nūr [24]: 26 berdasarkan tipologi resepsi Ahmad Rafiq? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif-analitis dengan pendekatan resepsi Al-Qur’an. Sumber utama berupa video kajian Ustaz Adi Hidayat dan Gus Baha yang ada di YouTube, sementara sumber sekunder mencakup kitab tafsir, buku, artikel, dan referensi lain yang relevan. Analisis dilakukan melalui metode analisis isi serta pendekatan tipologi resepsi Ahmad Rafiq. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ustaz Adi Hidayat tidak memaknai QS An-Nūr [24]: 26 dalam konteks jodoh, meskipun secara literal pemaknaan tersebut memungkinkan. Ia memahami kata khabīṡ dan ṭayyib sebagai ungkapan baik atau buruk yang berkaitan dengan kondisi hati seseorang. Berdasarkan asbāb al-nuzūl dan muhasabah ayat, ia memaknai ayat ini lebih ditunjukkan kepada individu atau kelompok tertentu, bukan sebagai hukum umum. Sementara itu, Gus Baha memahami ayat ini dalam konteks jodoh, tetapi ia menjelaskan bahwa hukumnya telah di-naskh oleh QS An-Nūr [24]: 32. Namun, ia menegaskan bahwa ayat ini tetap berlaku sebagai hukum adat atau norma sosial. Tipologi resepsi Ustaz Adi Hidayat terbagi menjadi resepsi eksegesis, yang menekankan pemaknaan kata khabīṡ dan ṭayyib sebagai refleksi keadaan hati seseorang, serta resepsi fungsional, yang menyoroti pentingnya kesabaran menghadapi tuduhan dan verifikasi berita. Sementara itu, tipologi resepsi Gus Baha meliputi resepsi eksegesis, yang mengaitkan ayat ini dengan konsep jodoh tetapi telah di-naskh, serta resepsi fungsional, yang menegaskan bahwa ayat tersebut adalah hukum adat atau norma sosial dan bukan menjadi suatu hukum fiqih terkait pernikahan.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030301 Knowledge of the Qur'an (Ilmu Al-Qur’an)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220403 Islamic Studies (Studi Islam) > 22040303 Al-Qur'an and Related Science (Al-Qur’an dan Ilmu yang Berkaitan) > 2204030305 Tafsir Al-Qur’an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Tajudin Subki
Date Deposited: 18 Dec 2025 03:12
Last Modified: 18 Dec 2025 03:12
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/19965

Actions (login required)

View Item View Item