Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Ḥaḍānah Yang Jatuh Kepada Ayah Perspektif Maṣlaḥah Al-Ghazali (Studi Putusan di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri)

ZAIN, IFA AL FAIN IZZA (2025) Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Ḥaḍānah Yang Jatuh Kepada Ayah Perspektif Maṣlaḥah Al-Ghazali (Studi Putusan di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri). Masters (S2) thesis, UIN Syekh Wasil Kediri.

[img] Text
23507007_PRABAB.pdf

Download (718kB)
[img] Text
23507007_BAB I.pdf

Download (563kB)
[img] Text
23507007_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)
[img] Text
23507007_BABI III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (383kB)
[img] Text
23507007_BAB IV.pdf

Download (164kB)
[img] Text
23507007_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (164kB)
[img] Text
23507007_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16MB)
[img] Text
23507007_Lembar Pernyataan Publikasi.pdf

Download (403kB)

Abstract

ABSTRAK Ifa Al fain Izza Zain, Dosen Pembimbing Dr. Ahmad Wahidi, M.H.I dan Dr. H. IlhamَTohari,َM.H.I.,َ“Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perkara Ḥaḍānah yang Jatuh Kepada Ayah Presfekif Maṣlaḥah Al-Ghazali (Studi putusan di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri)”,َ Pascasarjanaَ Hukumَ Keluarga Islam, IAIN Kediri. Kata Kunci: Ḥaḍānah, Maṣlaḥah mursalah, Al-Ghazali, Pertimbangan Hakim. Dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pada Pasal 105 menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau yang belum berusia 12 tahun adalah hak ibu kandung. Pasal tersebut sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 102 yang menyatakan bahwa ibu kandung yang diutamakan, khususnya bagi anak-anak yang masih kecil, dapat dipahami jika peranan ibu sangat penting dan diutamakan untuk anak yang masih mumayyiz jika terjadi perceraian. Di Pengadilan Agama Kabupaten Kediri terdapat 22 putusan Ḥaḍānah yang mana 18 putusan ditetapkan bahwa ibu mendapatkan Ḥaḍānah, tentu ini selaras dengan KHI Pasal 105, namun ada 4 putusan Ḥaḍānah jatuh kepada ayah yang mana ini bertentangan dengan HKI Pasal 105. Untuk itu penelitian ini mengkaji pertimbangan majelis hakim dalam memutuskan perkara hak asuh anak (Ḥaḍānah) di bawah umur kepada ayah, bukan kepada ibunya. Studi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus dan pendekatan konseptual terhadap empat putusan Pengadilan Agama Kabupaten Kediri tentang Ḥaḍānah yang jatuh kepada ayah. Pendekatan ini dilakukan dengan cara menelaah undang-undang yang dijadikan dasaran dalam pertimbangan hakim dalam menetapkan Ḥaḍānah yang jatuh kepada ayah dan dikaitkan dengan konsep Maṣlaḥah Al-Ghazali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam keempat putusan tersebut, hakim mempertimbangkan Maṣlaḥah anak sebagai faktor utama, melampaui ketentuan normatif yang biasanya mengutamakan hak ibu dalam Ḥaḍānah. Hakim memberikan Ḥaḍānah kepada ayah dengan pertimbangan kestabilan emosional dan kondisi ekonomi yang lebih baik dan mengedepankan kepentingan anak dan hakim menilai bahwa lingkungan pengasuhan ayah lebih mendukung perkembangan psikologis dan pendidikan anak. Analisis berdasarkan teori Maṣlaḥah Al-Ghazali mengungkapkan bahwa keputusan tersebut selaras dengan prinsip perlindungan terhadap jiwa, akal, dan keturunan yang menjadi maqashid syariah. Dengan demikian, pertimbangan hakim dalam empat putusan ini membuktikan pentingnya Maṣlaḥah sebagai dasar ijtihad dalam pertimbangan hukum. Penelitian ini merekomendasikan agar hakim konsisten menggunakan pendekatan Maṣlaḥah dalam perkara Ḥaḍānah demi perlindungan hak-hak terbaik anak.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Masters (S2))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Mokamad Mahbub Junaidi
Date Deposited: 01 Dec 2025 04:04
Last Modified: 01 Dec 2025 04:04
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/19793

Actions (login required)

View Item View Item