Kontekstualisasi Ayat-Ayat Hak Waris Perempuan Di Era Kekinian: Perspektif Metode Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed

Prastiya, Aldi (2025) Kontekstualisasi Ayat-Ayat Hak Waris Perempuan Di Era Kekinian: Perspektif Metode Tafsir Kontekstual Abdullah Saeed. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

	Text 21102086_PRABAB.pdf Download (5MB)
	Text 21102086_BAB I.pdf Download (285kB)
	Text 21102086_BAB II.pdf Download (332kB)
	Text 21102086_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB)
	Text 21102086_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB)
	Text 21102086_BAB V.pdf Download (122kB)
	Text 21102086_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (150kB)

Abstract

Sistem pewarisan dalam Islam menjadi perhatian penting karena sering menimbulkan konflik di masyarakat. Sebelum Islam, perempuan tidak memiliki hak waris. Islam membawa perubahan besar dengan menetapkan aturan yang adil dengan memberikan hak waris kepada perempuan meskipun tetap ada perbedaan proporsi dengan laki-laki. Ulama’ klasik memahami ayat al-Qur’an sebagai hal yang final (Qoṭ’iy) dan tidak bisa diubah sampai kapanpun. Sedangkan ulama’ kontemporer seperti Abdullah Saeed memahami bahwa ayat al-Qur’an tidak bisa dipahami secara tekstual saja melainkan harus dikontekstualisasikan. Ia menekankan pentingnya memahami konteks sosio-historis dalam menafsirkan ayat-ayat warisan, agar lebih relevan dengan kondisi modern. Pendekatan ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara prinsip syariat dan kebutuhan masyarakat yang semakin egaliter, terutama dalam isu kesetaraan gender. Perbedaan ini menjadi latar belakang penulis untuk meneliti lebih dalam terkait permasalahan waris perempuan di era kekinian. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontekstualisasi dari penafsiran ayat tentang waris perempuan di era kekinian. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, QS. Al-Nisā’[4]: 7, 11, 12, dan 176. Penelitian ini juga berupaya untuk menjawab pertanyaan utama: (1) Bagaimana kontekstualisasi penafsiran ayat-ayat hak waris perempuan dalam al-Qur’an?. (2) Bagaimana relevansinya dengan realitas kesetaraan perempuan di era kekinian?. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) yang dipaparkan dengan deskriptif-analisis, yaitu dengan menjabarkan ayat-ayat waris perempuan dalam al-Qur’an sebagai data primer, serta sejumlah kitab tafsir klasik-kontemporer, kitab hadis, buku, dan artikel sebagai data sekunder. Selanjutnya, analisis dilakukan dengan pendekatan tematik-kontekstual Abdullah Saeed untuk menggali pesan moral dalam ayat-ayat al-Qur’an tentang hak waris perempuan di masa kini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Pertama, terdapat transformasi sistem kewarisan dalam al-Qur'an: a) Al-Qur'an menetapkan adanya hak waris bagi perempuan sebagaimana laki-laki (QS. Al-Nisā’[4]: 7); b) Al-Qur'an juga menetapkan pembagian warisan laki-laki dan perempuan secara proporsional sesuai tanggung jawab sosial mereka (QS. Al-Nisā’[4]: 11&12); c) Selain itu, Al-Qur'an merespons kasus khusus terkait hak waris dalam situasi kalālah (QS. Al-Nisā’[4]: 176). Kedua, relevansi ayat-ayat tentang hak waris dengan kiprah perempuan di era kekinian dapat dilihat dari peran mereka yang semakin luas, termasuk kontribusinya dalam perekonomian keluarga. Dalam konteks ini, pembagian warisan dapat disesuaikan dengan prinsip keadilan sesuai kebutuhan dan realitas sosial, sehingga pembagian yang setara (1:1) dianggap lebih relevan dalam konteks demikian.

Actions (login required)

View Item