Salman, Ahmad Ibnu (2018) Teguran Allah Kepada Rasulullah Muhammad Saw. dalam Perspektif Tafsir al-Misbah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
933300712_PRA BAB.pdf Download (707kB) |
|
Text
933300712_BAB I.pdf Download (625kB) |
|
Text
933300712_BAB II.pdf Download (654kB) |
|
Text
933300712_BAB III.pdf Download (535kB) |
|
Text
933300712_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (746kB) |
|
Text
933300712_BAB V.pdf Download (321kB) |
Abstract
Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah panutan umat Islam yang memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah Swt, yakni al-Qur’an. Tugas Rasul tidak lain hanyalah memberi peringatan kepada umatnya, sementara kewajiban umat manusia ialah taat kepadanya dan menjalankan perintahnya. Para rasul sebagai pemberi peringatan kepada umatnya, justru adakalanya perbuatannya mendapat teguran langsung dari Allah Swt. Nabi Muhammad Saw. pun pernah ditegur Allah atas tindakan yang dilakukannya, mulai dari teguran yang sangat keras hingga yang lembut sekali. Rasulullah diyakini memiliki sifat terjaga dari dosa, tetapi memungkinkan pula bahwa beliau pernah melakukan kesalahan dan dinilai berdosa, karena ada sifat manusia dalam dirinya. Dalam membahas persoalan itu penulis menggunakan metode maudhu>’i>, Metode ini menekankan penafsiran al-Qur’an berdasarkan tematik, yakni mengumpulkan ayat-ayat yang membahas tema sama kemudian dianalisis sesuai tahapannya. Dari metode yang digunakan ditemukan 24 ayat yang membahas teguran Allah kepada Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya diklasifikasikan mejadi empat bahasan, yakni;teguran dalam konteks ijtihad Rasulullah, Teguran dalam konteks Manusiawi Rasulullah, teguran dalam konteks berpalingnya Rasulullah terhadap beberapa orang Islam, dan teguran dalam konteks penyampaian wahyu. Dari keempat pengelompokan tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Rasulullah muhammad Saw. bisa dikatakan berdosa, tetapi makna dosa itu bukan seperti dosa manusia pada umumnya. Karena pada hakikatnya semua teguran yang ditunjukan Allah kepada utusan-Nya merupakan bentuk hak prerogatif (mutlak) Allah Swt. Kehendak-Nya tak dapat diganggu gugat oleh apapun juga, dan Allah Swt. berkuasa memberi ampunan atau menghukum makhluk-Nya. Teguran yang ditunjukkan kepada Nabi Muhammad Saw. merupakan bentuk kasih sayang-Nya, serta menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah di sisi Allah Swt. Teguran itu bertujuan memberikan dorongan semangat kepada Rasulullah Saw. agar tidak berputus asa dalam menyampaikan risalah-Nya, agar Rasulullah tidak melampaui batas, dan menjaganya dari orang-orang yang ingin menghina maupun merendahkannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2204 Religion and Religious Studies (Agama dan Studi Agama) > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 05:46 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 05:46 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/1947 |
Actions (login required)
View Item |