Rafif, Moch (2025) Pengaruh BI Rate, Inflasi Dan Imbal Hasil (Yield) Terhadap Volume Perdagangan Sukuk Ritel Sebagai Investasi Syariah (Studi Pada Sukuk Ritel Seri SR-016 Tahun 2022-2024). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
![]() |
Text
934133819_prabab.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
934133819_bab1.pdf Download (772kB) |
![]() |
Text
934133819_bab2.pdf Download (372kB) |
![]() |
Text
934133819_bab3.pdf Download (421kB) |
![]() |
Text
934133819_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
![]() |
Text
934133819_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
![]() |
Text
934133819_bab6.pdf Download (22kB) |
![]() |
Text
934133819_daftarpustaka.pdf Download (218kB) |
![]() |
Text
934133819_lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (102kB) |
![]() |
Text
934133819-lembarpernyataanpersetujuanpublikasi.pdf Download (120kB) |
Abstract
Volume perdagangan sukuk ritel dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah BI Rate, Inflasi dan Yield. BI Rate merupakan suku bunga kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang digunakan sebagai acuan bagi suku bunga lainnya di pasar keuangan, seperti suku bunga kredit dan suku bunga deposito. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam waktu tertentu. Yield atau imbal hasil adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor dalam persentase tahunan. Tingkat bunga menunjukkan pembayaran yang diterima investor atas penundaan pengeluaran mereka di waktu mendatang. Untuk melindungi daya beli investor selama periode tertentu, inflasi premium dibuat berdasarkan ekspektasi tingkat inflasi kedepannya dalam satu periode. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi dan BI Rate terhadap volume perdagangan sukuk ritel seri SR-016 tahun 2022-2024. Data yang digunakan oleh peneliti yaitu data sekunder yang diperoleh dari TICMIDATA, website resmi Bank Indonesia, dan website resmi Badan Pusat Statistik.
Actions (login required)
![]() |
View Item |