Analisis Yuridis Terhadap Dissenting Opinion Hakim Dalam Penetapan Status Anak Perkawinan Fasid (Studi Putusan Nomor:7/Pdt.P/2022/PA.Talu)

Ulfah, Siti Masrurotul (2024) Analisis Yuridis Terhadap Dissenting Opinion Hakim Dalam Penetapan Status Anak Perkawinan Fasid (Studi Putusan Nomor:7/Pdt.P/2022/PA.Talu). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

[img] Text
20301073_prabab.pdf

Download (1MB)
[img] Text
20301073_bab1.pdf

Download (538kB)
[img] Text
20301073_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[img] Text
20301073_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (253kB)
[img] Text
20301073_bab4.pdf

Download (150kB)
[img] Text
20301073_daftarpustaka.pdf

Download (197kB)
[img] Text
20301073_lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (597kB)
[img] Text
20301073_lembarpernyataanpersetujuanpublikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (187kB)

Abstract

Perkawinan fasid terjadi karena tidak lengkapnya syarat sahnya perkawinan sehingga perkawinan tersebut menjadi cacat. Perkawinan yang disebut sebagai cacat bisa diketahui setelah perkawinan dilaksanakan. Di Indonesia banyak masyarakat yang kurang paham dalam hal masalah perkawinan yang mana pada akhirnya perkawinan tersebut menjadi rusak dan cacat ataupun mengandung unsur kefasidan. Di dalam fiqh telah dijelaskan mengenai perkawinan fasid salah satunya hakim yang merujuk pada Kitab Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu yang digunakan untuk metode penemuan hukum dalam menangani kasus perkawinan fasid. Sedangkan dalam Undang Undang, perkawinan fasid belum dijelaskan secara rinci. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan metode pengumpulan data yakni dengan teknik studi kepustakaan. Dissenting opinion hakim dalam perkara penetapan status anak perkawinan fasid nomor 7/Pdt.P/2022/PA.Talu, ialah dalam memutus asal usul anak dari perkawinan fasid terjadi dissenting opinion diantara para hakim. Dimana Ketua Majelis dan Hakim Anggota II mengabulkan status anak yang dihasilkan dari perkawinan fasid tersebut menjadi anak sah. Adapun, Hakim Anggota I tidak setuju dengan pendapat kedua hakim lainnya, yang mana Hakim Anggota I menolak asal usul anak dari perkawinan fasid. Ketentuan nasab anak dari hasil perkawinan fasid memiliki ketentuan nasab yang sama dengan nasab anak hasil perkawinan yang sah. Didalam Kitab Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu menjelaskan bahwa perkawinan yang sah maupun fasid adalah sebab untuk menentukan suatu nasab.

Item Type: Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1))
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES (Ilmu Hukum) > 1801 Law and Islamic Law > 180113 Family Law (incl. Islamic Family Law, Munakahat)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Ahwal Al-Syakhsiyah - Hukum Keluarga Islam
Depositing User: SITI MASRUROTUL ULFAH
Date Deposited: 20 Aug 2025 03:55
Last Modified: 20 Aug 2025 03:55
URI: https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/18870

Actions (login required)

View Item View Item