Nisak, Linda Khoirun (2018) Konsumsi islam: studi komparasi pemikiran imam al-ghazali dan monzer kahf. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.
Text
931331214 -PRA BAB.pdf Download (2MB) |
|
Text
vi. BAB I.pdf Download (337kB) |
|
Text
vii. BAB II.pdf Download (444kB) |
|
Text
viii. BAB III.pdf Download (497kB) |
|
Text
ix. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
|
Text
x. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
|
Text
xi. BAB VI.pdf Download (149kB) |
|
Text
xii. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (261kB) |
|
Text
xiii. DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Registered users only Download (20kB) |
Abstract
Konsumsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan. Akan tetapi tujuan konsumsi saat ini tidak lagi hanya sebatas membeli untuk mengkonsumsi, namun kini kian bergeser dengan apa yang disebut sebagai gaya hidup (lifestyle) atau cara hidup (waylife). Fenomena pemuasan keinginan dan ketimpangan distribusi pendapatan merupakan ‘penyakit kronis’ dan telah menyebar keseluruh aspek ekonomi dan salah satu dampak negatifnya pada aspek konsumsi. Masalah ini lahir dari eksistensi budaya materialisme, hedonisme telah merubah perilaku umat Islam. Dari problematika tersebut mendorong para ekonom muslim untuk melihat kembali warisan Islam (tokoh pemikir klasik) guna mencari jawaban bagi persoalan yang sedang dihadapi. Hal ini menjadi pokok kajian dari para ekonom muslim klasik dan kontemporer tentang permasalahan konsumsi, dengan fokus penenelitian sebagai berikut: 1) konsumsi menurut pemikiran imam al-Ghazali, 2) konsumsi menurut Monzer Kahf, 3) analisis komparatif pemikiran imam al-Ghazali dan Monzer Kahf tentang konsumsi. Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library research) yang dilakukan dengan cara dokumentasi, dengan teknik analisis deskriptif; memaparkan teori konsumsi dalam pemikiran imam al-Ghazali maupun Monzer Kahf serta menggunakan metode komparatif membandingkan konsumsi menurut imam alGhaza>li> dengan Monzer Khaf tersebut untuk menemukan persamaan dan perbedaan pemikiran mereka tentang konsumsi. Hasil penelitian ini menyimpulkan; dalam pemikirannya imam al-Ghazali tidak secara langsung membahas perihal konsep konsumsi melainkan mas}lah}ah, pemikirannya tentang konsumsi masih bersifat landasan normatif, beliau menyebutnya al-aklu (makan), untuk mencapai suatu kemaslahatan beliau membaginya atas tiga tingkatan prioritas dalam pemenuhan kebutuhan yakni daruriyat, hajiyat, tahsiniyat. Sedangkan Monzer Kahf dalam memaknai konsumsi tidak menafikan pemikiran rasionalitas konvensional di Barat. Yang mana, pencapaian kepuasan dalam konsumsi selalu menggunakan kerangka rasionalitas yang dilandasi etika dan norma sebagai filter agar dalam komsumsi membawa suatu kemaslahatan (Rasionalisme Islam). Karena keyakinan bahwa ada kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat nanti. Imam al-Ghaza>li> dan Monzer Kahf memiliki persamaan dalam memaknai harta. Menurut al-Ghazali harta adalah alat (wasilah) yang berfungsi sebagai perantara dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan Monzer Kahf menyebut harta sebagai anugerah dari Allah swt. Imam al-Ghazali dan Monzer Kahf mengungkapkan bahwa konsumsi harus dengan sesuatu yang h}alal dan tayyib, tidak boleh boros dan berlebih-lebihan.
Item Type: | Thesis (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES (Filosofi dan Studi Agama) > 2203 Philosophy > 220308 Logic |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Jurusan Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Muh Hamim |
Date Deposited: | 07 Dec 2020 05:19 |
Last Modified: | 07 Dec 2020 05:21 |
URI: | https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/1868 |
Actions (login required)
View Item |